Selasa, 22 Juni 2010

Modul CARA membuat ANIMATION OR kartun

PENDAHULUAN

Perancangan Film Kartun berbasis sel (cel animation) secara garis besar melalui beberapa tahapan proses yang harus dilewati, yaitu: Persiapan kebutuhan dasar berupa peralatan dan sumber daya manusia, pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
PERSIAPAN KEBUTUHAN DASAR
1. PERALATAN
Peralatan pembuatan film kartun profesional berbasis sel membutuhkan peralatan-peralatan dasar diantaranya:
a. Drawing Table / Lightboxes
Meja gambar dengan disertai lampu pada bagian bawah meja, dan Peg bars dengan tipe lubang acme.


Lightbox Portable Lightbox


b. Decent Chair
Sebuah kursi yang nyaman, dan fleksibel bergerak untuk mendukung kemudahan dan kenyamanan bekerja dalam jangka waktu yang lama.

Descent Chair

c. Desk Lighting
Sebuah lampu duduk atau penerangan yang cukup, digunakan untuk mengimbangi kekuatan cahaya yang muncul dari lightbox, agar mata tidak lelah.

Desk Lighting

d. Mirror (Cermin)
Cermin digunakan untuk melihat wajah kita, saat harus menggambar/menirukan expresi emosi seseorang.

e. Paper
Paper atau kertas digunakan sebagai bahan media gambar.
Ukuran kertas biasanya digunakan A4, atau dengan skala movie yang akan dibuat misalnya 4:3 atau 16:9

f. Pencils
Pensil digunakan untuk menggambar pada media kertas. Pensil yang dipakai biasanya 2B atau menggunakan pensil mekanik.

pensil kayu mechanical pencil

g. Eraser (penghapus pensil)
Penghapus pensil digunakan untuk menghapus goresan pensil yang tidak perlu dan digunakan untuk kebersihan area gambar saat memasuki tahap proses scan gambar.



h. Punch / Peghole (pelubang kertas)
Punch atau Peghole digunakan untuk melubangi kertas untuk ditempatkan pada pegbar. Standar pelubang menggunakan lubang acme, dengan 3 (tiga) lubang.

Peghole/Punch

i. Pegbar
Pegbar digunakan sebagai alat bantu penyusun/penjepit kertas yang digunakan saat menggambar, agar kontinuitas animasi tetap terjaga.



j. Scanner
Scanner digunakan untuk memindahkan gambar di kertas dalam bentuk format digital untuk diedit dan dikomposisikan menggunakan komputer.


Scanner

k. Komputer
Komputer digunakan untuk mengedit film dalam format digital. Komputer dilengkapi dengan peralatan multimedia dan software pengolah film kartun.
Software-software yang digunakan seperti; Adobe Photoshop, Adobe After Effect, Macromedia Flash MX, McPie Pro, CoreRetas, Avid Express, Cakewalk dan Soundforge.



l. Kamera/web cam
Kamera/webcam difungsikan sebagai Rustrum Camera yang digunakan untuk line test. Sebelum memasuki proses scanning gambar, semua gambar dicek menggunakan rustrum camera. Jika ada garis yang tidak konstan maka harus diperbaiki sebelum discan.


2. SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk memenuhi tenaga produksi film kartun, dibutuhkan minimal beberapa sumber daya manusia, yaitu:
a. Producer
Seorang produser berlaku sebagai manager yang mengontrol keseluruhan proyek film dan mengelola budget.

b. Sutradara
Seorang sutradara bertanggung jawab terhadap keseluruhan aspek kreatif pada film, mengontrol keseluruhan isi dan alur plot film, membuat pengarahan pada talent (drawing artist, background artist, pengisi suara, editor dan special effect), mengatur sinematografi film. Seorang sutradara menjadi subordinat/wakil dari produser, bahkan pada hal-hal tertentu sutradara kadang merangkap menjadi produser.

c. Scriptwriter/Screenwriter
Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film (screenplay) yang digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita. Scriptwriter merencanakan dialog dan menggambarkan suasana. Pedoman yang biasa digunakan yaitu 1 lembar kertas naskah untuk durasi 1 menit dalam pembuatan film. Namun demikian sutradara akan sangat berkuasa untuk menentukan perubahannya.

d. Storyboard Artist
Storyboard artist bertugas membuat storyboard dari hasil screenplay yang digunakan sebagai panduan visual dari cerita. Antara script dan storyboard saling mendukung, script sebagai kata-kata dan storyboard sebagai visualnya.

e. Drawing Artist
Drawing artist bertanggung jawab terhadap pembuatan gambar-gambar setiap frame dari keseluruhan film yang dibuat. Drawing artist secara garis besar dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama disebut Key Animator, yang bertugas membuat gambar-gambar kunci (utama) dari sebuah gerakan/animasi. Dalam 1 gerakan dengan format 25 frame per second, key yang dibuat 5 sampai 7 gambar. Keahlian yang harus dimiliki oleh seorang key animator selain pandai menggambar harus mempunyai daya imajinasi yang tinggi untuk membayangkan gerakan dalam tiap-tiap adegan.
Untuk meneruskan animasi yang telah dibuat oleh key drawing dikerjakan oleh In Beetweener. Seorang in beetweener dibutuhkan kecepatan dalam menggambar.

f. Coloring
Coloring mempunyai tugas mewarnai gambar-gambar hasil scan dan menempatkannya dalam frame-frame, yang kemudian siap untuk diedit oleh editor.

g. Background Artist
Background artist bertugas sebagai pembuat background. Seorang background artist harus menguasai pandang ruang tiga dimensi untuk dapat berimajinasi membuat background yang mendukung nuansa sekitar untuk karakter di dalamnya.

h. Checker & Scannerman
Checker bertugas sebagai line test yaitu mengecek garis-garis gambar yang belum stabil atau inconsistent dan memastikan tidak ada frame yang kurang dari sebuah animasi kartun.
Biasanya line test/ checker berfungsi juga sebagai scannerman yang bertugas men-scan gambar untuk diolah secara digital.

i. Editor
Setelah frame-frame dalam gambar tertata oleh coloring maka giliran tugas seorang editor untuk mengedit animasi menjadi tayangan film yang dikombinasikan dan disingkronkan antara video dan audio. Suatu saat editor juga berlaku sebagai ahli special effect ketika dibutuhkan tambahan efek pada adegan film.

j. Sound Editor
Sound editor bekerja pada saat sebelum produksi maupun pasca produksi. Sebelum produksi sound editor bertugas mengambil suara sementara sebagai panduan lipsynk dalam dope sheet bagi animator. Pasca produksi bersama editor mengedit dan menyempurnakan suara dubber dan sound effect dalam adegan film.

k. Talent
Talent dalam film kartun adalah para pengisi suara yang berperan pada masing-masing karakter/tokoh dalam cerita film.

PRA PRODUKSI
Tahap pertama dalam proses produksi Film Kartun yaitu Pra Produksi yang meliputi:
1. THE STORY (Cerita Film)
Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus ketika tidak terdapat cerita yang bagus dalam film tersebut. Untuk membuat cerita yang bagus sangat diperlukan struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus mempunyai awalan, nilai tengah dan akhir cerita yang sering disebut dengan babak.

a. Sejarah Sebuah Cerita
Dahulu orang membuat cerita dengan tradisi dari mulut ke mulut yang sering disebut dengan dongeng. Manusia-manusia purba / goa membuat pahatan-pahatan gambar di dinding-dinding goa untuk menyampaikan sebuah cerita. Di Mesir menutup dinding-dinding mereka dengan gambar dan relief cerita tentang tuhan-tuhan mereka dan para pharaoh. Mereka mendokumentasikan cerita dan gambar dengan menggunakan kertas papyrus. Masyarakat Yunani Kuno menggambarkan cerita mereka melalui vas dan dan gucci-gucci.


b. Idea
Untuk membuat sebuah animasi diperlukan sebuah ide, untuk membuat animasi yang bagus diperlukan sebuah cerita.

Ide merupakan hal mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi. Ide dapat diinspirasikan dari berbagai hal, misalnya: pengalaman pribadi, legenda, cerita rakyat, mitos, kehidupan sehari-hari, pendidikan, perjalanan/adventurer dan lain sebagainya.

c. Tema
Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema sebuah cerita. Tema pada sebuah film biasanya mengerucut pada satu kata. Film Petualangan Abdan seri 1, mengambil tema pokok “survival” atau perjuangan hidup.
Walaupun dalam cerita ini masih dibuat menggantung, karena jawaban akan ada pada episode-episode selanjutnya. Namun demikian tiap babak dalam film ini tetap mempunyai struktur yang jelas.

d. Logline
Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan. Cara mudah menulis logline adalah sangat seringnya cerita dimulai dengan dua kata “Bagaimana jika?” dan untuk membangun cerita ditambahkan dua kata lagi “Dan Kemudian?”. Pada cerita Petualangan Abdan logline dari cerita ini adalah “Bagaimana jika seorang anak kecil berusia 4 tahun, ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya Dan Kemudian harus bertahan hidup dibawah asuhan neneknya.”


e. Sinopsis
Setelah ditemukan logline, kemudian dilanjutkan dengan menulis sinopsis. Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.
Dalam mengembangkan cerita ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab, yaitu:
i) Siapakah tokoh utama dalam fim tersebut?
Jawab: Abdan
ii) Apa yang diinginkan oleh tokoh utama?
Jawab: ingin mengetahui mengapa ayah dan ibunya meninggalkan dirinya, dan menjadi orang yang berguna kelak saat dia dewasa.
iii) Siapa/Apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?
Jawab: waktu, dan kesulitan hidup
iv) Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik?
Jawab: belajar dari kejadian alam, nasehat-nasehat neneknya, berusaha keras dan berdoa.
v) Apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
Jawab: optimisme, selalu berfikir positif, belajar dari kesalahan, membaca alam semesta, sayang terhadap sesama dan hormat pada orang tua, sabar dan doa merupakan kunci keberhasilan bertahan hidup dan mencapai kesuksesan
vi) Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda?
Jawab: Dengan sudut pandang orang ketiga, beberapa cerita flashback, kekuatan musik dan mengambil hikmah dari pembacaan alam semesta, dan kekuatan religi dan kasih sayang sesama.
vii) Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini?
Jawab: Abdan akhirnya mengerti rahasia-rahasia dalam kejadian alam dan pengalaman hidup yang dilaluinya, Jono mengerti bahwa kekuatan tidak hanya pada fisik semata, melainkan dari kecerdasan berfikir dan bertindak, Miskan tidak takut lagi untuk menghadapi masalah dan memandang kehidupan dengan sikap optimis.


Dalam cerita Petualangan Abdan dibawah ini merupakan sinopsis ceritanya:

MENDAKI GUNUNG, MENGGAPAI LANGIT

Di suatu pagi hari Minggu, udara sejuk. langit cerah, matahari mulai terbit diatas Gunung Wilis yang dihiasi oleh hutan-hutan yang hijau menambah keindahan alam di pagi itu. Sungai-sungai mengalir dengan derasnya dan suaranya gemercik indah, melalui sebuah desa yang damai, yaitu desa Banjarsari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten. Madiun. Penduduknya yang ramah, suka bergotong royong, dan bersilahturahmi serta giat bekerja keras. Pagi itu mereka menuju ke sawah dengan kerbau dan peralatan bajaknya.

Desa Banjarsari merupakan desa hadiah dari Kerajaan Majapahit kepada sah_h satu Prajurit Pilihan yang telah mengabdi pada Kerajaan dengan jiwa dan raganya. Prajurit tersebut bemama Mohammad Bin Umar. Beliau merupakan pendiri Desa Banjarsari. Sekarang desa tersebut telah nampak mengikuti perkembangan jaman dan merupakan desa yang mendapatkan berbagai penghargaan dan telah menghasilkan beberapa Pahlawan bangsa.
Di desa Banjarsari tersebut terdapat sebuah rumah kecil mungil tetapi bersih, di dalamnya nampak seorang anak sedang bermain catur dengan ayahnya dengan riang gembira. Ayahnya bercita-cita agar anaknya kelak menjadi pecatur yang handal. Anak tersebut bernama ABDAN. Dalam permainan catur tersebut ayahnya sengaja mengalah untuk menyenangkan anaknya. Setelah memenangkan permainan catur dengan ayahnya, Abdan berteriak sambil mengangkat tangannya untuk meluapkan kegembiraannya karena ia pertamakali memenangkan permainan catur dengan ayahnya.
"Aku menang ...aku menang ....aku menang." teriaknya. Kemudian ia meminta hadiah "naik kambing-kambingan".. Sebagai kambingnya adalah ayahnya. Setelah merebahkan tubuhnya, ayahnya merangkak seperti kambing sambil menirukan suara kambing "Embek....embek....embek". dan ABDAN menaikinya.
"Ayo lari kambing" teriak Abdan sambil memukul-mukul tubuh ayahnya. Ayahnya mengikuti permintaan Abdan, sambil mempermainkannya sehingga, Abdan tertawa terbahak-bahak.
Setelah cukup lama, Ibunya meminta berhenti "Kambingnya istirahat dulu dan penggembalanya minum dulu" Kata Ibunya sambil memberikan minum kepada Abdan dan mengelus-elus kepalanya. Setelah selesai minum, Abdan bermain-main lagi.
"Abdan sekarang naik menghadap ke belakang ya Ayah, biar bisa melihat Ibu" kata Abdan sambil melihat ibunya. Hari itu Abdan merasa sangat berbahagia.
Ayahnya mempermainkannya semakin keras, Abdanpun tertawa semakin terbahak-bahak. Tiba-tiba T"Duk.." kepala Abdan membentur lantai dan terjatuh.
"Sakit... " akit ...Ibu...huu .." Abdan menangis keras.
Terbangunlah ABDAN dari tidurnya, bar i saja bermimpi ketemu kedua orangtuanya. Kemudian d:a memanggil ibunya berulang-ulang layaknya anak-anak yang masih kecil "Ibu. Ibu" dengan suara yang semakin keras. Ia belum menyadari kalau ibunya telah pergi. Terdengar suara sandal "srek ..srek srek". Abdan mengira Ibunya yang datang, ternyata Neneknya. Kemudian Abdan bcrtanya kebcradaan ibunya. "Nek Ibu dimana ?".
Neneknya diam seribu bahasa, merasa bingung bagaimana ia harus menjawab pertanyaan Abdan, kemudian ABDAN. menanyakan kembali keberadaan ibunya.
"Nek Ibu dimana ?" taiiya Abdan agak mendesak
Sehingga Neneknya: terpaksa harus menjawab terus terang "Ibu kamu pergi Daii".
Bangkitlah Abdan dari terlpat tidurnya, kemudian memanggil - manggil Ibunya "Ibu.... Ibu Ibu sambil menangis dan berlari untuk mengejar Ibu dan Ayahnya yang telah pergi. Ia menuju pintu depan. Begitu sampai di pintu depan, ternyata pintu rumah tersebut telah dikunci oleh Neneknya, ia berusaha membukanya tetapi tidak bisa, kemudian ABDAN lari ke pintu belakang ternyata juga sudah ditutup oleh Neneknya dan iapun tidak bisa membuka, kemudian menuju pintu samping, tetapi pintu sampingpun dikunci juga. Lidepan pintu samping itu ABDAN memukul - mukul pintu sambil menangis dann memanggil-manggil lbunya.
"Ibu...Ibu... Ibu huuu " Neneknya melihat kejadian itu, tidak mampu menahan air matanya, kemudian Neneknya mendekatinya dan memeluk serta menciumnya. ABDAN menangis dipangkuannya.

f. Diagram Scene

Seperti standar film hollywood, sebuah cerita didasarkan pada diagram scene yang secara umum terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu Awal, Tengah dan Akhir cerita.
Secara grafik sebuah film dapat digambarkan sebagai berikut:




Babak 1
Secara umum tiap babak memiliki kandungan isi cerita sesuai fungsinya yaitu pada babak awal atau action 1 yaitu bercerita tentang pengenalan tokoh, setting, pengenalan masalah, resiko-resiko yang mulai ditetapkan, kemudian pada area titik balik 1 diungkapkan tentang perubahan protagonis, atau penemuan masalah baru, pemutarbalikan keadaan, atau pemunculan antagonis, merupakan 25% dari cerita keseluruhan.

Pada cerita Petualangan Abdan, babak 1 dimulai dengan adegan tampilan keindahan alam Desa Banjarsari sebagai setting, diperlihatkan keramahan para penduduk desa, rumah Abdan, Abdan dan kedua orang tuanya.
Kegembiraan dan petualangan abdan bersama kedua orang tuanya yang menyenangkan secara tidak langsung akan mengenalkan karakter para tokoh-tokoh yang bermain dalam film tersebut.
Titik balik babak 1 ini ditandai dengan pemutar balikan fakta bahwa ternyata kejadian menyenangkan tersebut hanyalah sebuah mimpi yang menghantarkan Abda pada sebuah kenyataan pahit, yaitu ditinggal pergi oleh orang tuanya.

Babak 2
Pada babak 2 memiliki kandungan isi yaitu tentang konfrontasi, babak penuh petualangan, merupakan babak terpanjang dalam cerita film, yaitu 50 % dari cerita keseluruhan. Pada area awal di babak 2 ini diisi dengan mempertajam konflik, misalnya menyangkut hal hubungan protagonis dengan lingkungan/kenyataaan, eksistensi antagonis, tokoh antagonis semakin lama semakin menguasai keadaan.

Pada area tengah babak 2, berisi runtutan adegan ketegangan yang mengarah kepada ketenangan (cooling down). Dalam titik ini ada jembatan yaitu titik netral untuk bertujuan pada kejutan berikutnya!!!

Pada titik selanjutnya terjadi penggawatan masalah, atau lebih memperberat resiko, bisa dengan menambah kompleksitas masalah, peran-peran antagonis menjadi lebih dominan.

Kemudian pada titik menjelang akhir babak 2, diisi dengan pembalikan harapan protagonis mengalami hal-hal moment yang terburuk dalam hidupnya, menghilangkan semua harapan, memasukkan dalam problem tak berdasar, bahkan bisa dibuat tidak ada jalan keluar sedikitpun. Dengan kata lain: Kemenangan Antagonis!

Pada area menjelang titik balik 2 ini adalah protagonis menyerah dalam kebuntuan dan keputusasaan.
Kemudian titik balik 2 dirubah bahwa tokoh protagonis menemukan kesadaran dan jalan keluar yang luar biasa dan tidak terduga yang membuatnya bangkit dengan penemuan baru/kejutan.

Pada cerita Petualangan Abdan, diceritakan setelah dia terbangun dari mimpi, kemudian dia mencari ibunya, terdengar suara langkah kaki mendekati kamarnya, ia mengira bahwa yang datang itu adalah ibunya, tetapi ternyata adalah neneknya. Abdan kemudian menanyakan keberadaan ibu dan bapaknya kepada neneknya. Sang nenek terpaksa menceritakan keadaan bahwa bapak dan ibunya pergi dan Abdan harus tinggal dengan nenek untuk diasuh dan dirawat.

Dalam cerita diatas, bahwa tokoh antagonis bukanlah neneknya melainkan kenyataan hidup yang pahit, kenyataan itu terasa sebagai musuh yang harus dihadapi oleh anak sekecil Abdan. Keputusasaan dan pesimisme menghantui jiwanya. Emosi anak kecil yang belum stabil memberontak dan bertanya Kenapa semua ini bisa terjadi? Sedikit demi sedikit penggawatan masalah mulai mencapai titik naik, kemudian akan dilanjutkan menuju babak ke 3.

Babak 3
Pada babak ini merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Babak inilah yang merupakan klimaks yang meluncur dengan cepat kemudian diakhiri dengan ending yang mengagumkan menuju ketenangan (cooling down). Babak ini merupakan 25 % dari keseluruhan cerita.

Pada saat akan menuju klimaks usaha protagonis terlihat menuju keberhasilan, dengan perjuangan yang hebat, suasana yang paling menegangkan dalam keseluruhan cerita sampai puncak/klimaks, kemudian dengan cepat diakhiri dengan kemenangan dengan cara yang luar biasa.

Pada akhirnya protagonis telah menemukan apa yang diinginkan, keluar dengan cepat dari kehidupan asing yang mengganggunya, dan menemukan kehidupan baru atas kemenangannya.

Pada cerita Petualangan Abdan, emosi Abdan memuncak, kemudian dia berlari menuju pintu-pintu keluar, yang dibiarkan saja oleh neneknya. Memukul pintu sejadi-jadinya, diiringi suara ilustrasi musik yang semakin meninggi namun menyedihkan, Abdan menangis sejadi-jadinya, sampai pada endingnya, Abdan ditenangkan dengan cara yang luar biasa oleh neneknya, dan menyadari dan mulai belajar tentang salah satu rahasia kehidupan, bahwa “kehidupan mempunyai rahasia”.

Bagi audience, diberikan pesan moral oleh nenek tercinta bagaimana berempati dan memberikan pengertian dan pendidikan kepada seorang anak yang kelak akan menjadi harapan di masa yang akan datang.

Dari keseluruhan cerita Petualangan Abdan diatas didapatkan diagram scene sebagai berikut:


Setelah selesai dengan Diagram Scene, langkah selanjutnya adalah pengembangan Character dari tokoh-tokoh yang ada dalam film.


g. Character Development
Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Secara bentuk tidak menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku, karena tanpa karakter tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah.
Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dari sebuah film. Tokoh-tokoh dalam film animasi dibuat dalam Character Sheet nanti ketika proses pembuatan storyboard telah selesai dikerjakan.
Dalam Film Petualangan Abdan yang menjadi tokoh utama adalah Abdan. Dalam mendefinisikan peran atau tokoh dideskripsikan secara detail sebagai berikut:
Nama : Abdan
Usia : sekitar 4 tahun
Sifat : sopan, cerdas, punya jiwa pemimpin, periang, pemberani, sedikit nakal
Kulit : Sawo matang
Rambut : lurus
Mata : coklat



Karakter Abdan dengan warna:



Nenek Rohayah
Nama : Rohayah
Usia : sekitar 60 tahun
Sifat : sabar, bijaksana, penyayang, lembut, namun tegas.
Kulit : Sawo matang
Rambut : berjilbab
Mata : coklat


Karakter Nenek dengan warna:



Selain karakter berupa manusia, diperlukan setting, seperti; interior dan exterior. Hal ini agar lebih mendukung cerita perlu dilakukan langkah selanjutnya yaitu Research (Riset).

h. Research
Riset diperlukan untuk membuat kredibilitas cerita film yang dibuat menjadi lebih meyakinkan. Dalam mengembangkan penokohan/karakterisasi diatas perlu dilakukan riset terhadap perilaku yang sesuai dengan tokoh. Misalnya, tokoh anak-anak, perlu dipelajari kebiasaan anak-anak saat dia bermain, belajar, bertanya, menangis, gembira dan lain sebagainya. Disamping itu, keadaan alam, cuaca, rumah dan lain sebagainya, terutama ketika film tersebut based on true story (berdasar kisah nyata).

i. Screenplay/Script
Sebuah naskah cerita/script mempunyai standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki dituangkan dalam sebuah cerita. Bahan dasar pembuatan naskah adalah dari sinopsis dan character development.

Seorang pembuat screenplay disebut Screenwriter/scriptwriter, sedangkan seni membuat screenplay disebut screenwritting.

Pembuatan screenplay dalam film animasi tidak berbeda jauh dengan live film. Setiap 1 lembar naskah identik dengan 1 menit durasi film. Jadi ketika film berdurasi 10 menit, dibutuhkan sekitar 10 halaman untuk naskah cerita.

Screenplay mempunyai standar format internasional tertentu, yaitu:
Ukuran kertas : US format letter sized (8.5 x 11 inch) paper, sedangkan UK format A4 (8,27 x 11,69 inch)
Cover : Biru atau merah
Printed : single side
Font : Courier atau Courier New Typeface
Size : 12 point
Format : tanpa huruf tebal (no Bold) dan tanpa cetak miring (no italic)

Secara Spesifik akan dijelaskan sebagai berikut:
Title Page (Judul)
Sebuah judul akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser apakah seorang screenwriting merupakan screenwritting profesional atau hanya amatiran.

Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1 halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks. Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis “Written By”. Dan pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak person dan informasi hak cipta (copyright).

Catatan:
Beberapa penulis menyertakan sebuah “eye catching” font dan gambar, hal ini akan terlihat tidak profesional dan tidak direkomendasikan dalam industri standar penulisan.

Scene Heading
Scene Heading merupakan petunjuk dimulainya sebuah cerita naskah. Kata-kata yang digunakan mulai dengan “EXT.” --- jika sebuah cerita berada di luar ruangan (exterior) atau outdoor, atau “INT.” --- jika sebuah cerita berada di dalam ruangan (interior) atau indoor.
Kemudian nama sebuah tempat harus dengan huruf besar (capital), misalnya: “DESA BANJARSARI”
Setelah itu diikuti dengan waktu yang ditandai dengan spasi, atau hyphen (garis penghubung), atau spasi lainnya, contohnya: “ DAY” atau “ PAGI” dan sebagainya.
Sebagai contoh misalnya:
EXT.DESA BANJARSARI – PAGI HARI

Scene Heading ditulis dengan margin 1,5 inches (37 mm) dari kiri dan 1 inch (25 mm) dari kanan.

Kadangkala scene heading diberikan angka, namun dalam format awal ini tidak terdapat. Format dengan angka biasanya dibuat kemudian ketika dibutuhkan untuk pengambilan gambar shooting pada film live.

Action
Dua baris dibawah scene heading dengan margin yang sama, maka dimulailah sebuah action. Action menggambarkan apa-apa yang akan terlihat di dalam adegan film dan selalu keadaan sekarang (present tense). Saat mengenalkan karakter, harus ditulis dengan huruf kapital (huruf besar), misalnya: (“…Di pagi yang cerah ABDAN bersama ayahnya bermain catur….”)

Dialogue
Di dalam screenwriting dialog merefernsikan kepada segala sesuatu yang dibicarakan oleh karakter/tokoh.
Tanda (“Cue”) dialog ditandai oleh Nama dari si pembicara.
Margin masuk 4,2 inches (107 mm) dari kiri halaman. Nama pembicara/tokoh harus huruf besar/kapital. Standar pembicaaran adalah 35 karakter setiap baris dimulai dari 3,1 inches (79 mm).
Contoh:
ABDAN
Hore…Aku menang…Aku menang…!!!

Parenthetical
Parenthetical berfungsi untuk memberikan keterangan segala sesuatu yang dilakukan oleh tokoh atau karakter. Parenthetical diletakkan 1 baris dibawah Nama tokoh diawali dengan tanda kurung buka dan diakhiri dengan tanda kurung tutup. Margin parenthetical 3,7 inches (94 mm) dari kiri, 1 inches (25 mm) dari kanan
Contoh:
AYAH
(melambaikan tangannya
ke Abdan)
Ayo, Dan! Sekarang kambingnya udah
kuat lagi!


Transition
Transisi adalah sebuah deskripsi pendek untuk menggambarkan bagaimana sebuah film berpindah dari scene satu ke scene yang lain. Letak transisi ini berada di rata kanan dari lembar screenplay dan dikuti dengan colon (tanda titik dua). Beberapa contoh transition(transisi) pada screenplay antara lain:
 CUT TO: mengindikasikan transisi langsung (cut) menuju scene baru
 DISSOLVE TO: mengindikasikan dissolve, yaitu perpindahan secara fade in/out menuju scene baru. Dissolve biasanya identik dengan perpindahan waktu.
 INTERCUT WITH/INTERCUT BETWEEN: mengindikasikan cut to cut antara 2 scene saling berbalik. Biasanya identik dengan percakapan telepon, atau aksi yang berlawanan pada tempat yang berbeda namun pada waktu yang sama.

Perencanaan anggaran (article dari www.wikipedia.com) untuk screenwriting adalah tidak lebih dari 5% dari total pembuatan film. Sebagai contoh anggaran total film $10 juta, untuk screenwriting $500.000, dengan perincian anggaran:
First Draft (draft awal) : $150.000
First Draft Revision : $50.000
Second Draft : $75.000
Second Draft Revision : $25.000
Production Bonus : $500.000 dikurangi keseluruhan biaya diatas.

Beberapa software yang digunakan untuk membuat screenplay antara lain:
• Celtx - Free, Open Source scriptwriting software. (See NEW Feature Tour.)
• Final Draft - professional scriptwriting software. (See Final Draft Tutorial.)
• Movie Magic Screenwriter - integrated professional screenwriting software.
• RoughDraft A simple script and creative writing word processor
• ScriptRight Mobile Edition - screenwriting software for Pocket PC and Palm OS
• Script Smart - Microsoft Word templates.
• Scriptbuddy - Web-based screenwriting software.
• Sophocles
• Writers Store - screenwriting software retailer

Dalam film Petualangan Abdan total durasinya adalah sekitar 10 menit. Jika sesuai dengan standar penulisan naskah standar internasional berarti terdapat 10 lembar naskah cerita. Akan tetapi pada kenyataan kadang dijumpai, naskah yang melebihi/kurang dari 1 menit setiap lembarnya. Dibawah ini adalah cuplikan script naskah Petualangan Abdan:




















“PETUALANGAN ABDAN”

Written By M.SUYANTO









Cp : M. Suyanto
STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl. Ring Road Utara, Condong-Catur, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Copyright© by M.Suyanto
All Right Reserved


EXT. KAKI GUNUNG WILIS – PAGI HARI

Sesosok orang tua setengah baya, pandangannya menerawang jauh ke puncak Gunung Wilis. Di tangan kanannya memegang sebuah simbol kerajaan Majapahit dari pemerintahan Raja Brawijaya. Dialah MOHAMMAD BIN UMAR, seorang prajurit pilihan yang dianugerahi sebuah tanah di kaki gunung wilis.

MOHAMMAD BIN UMAR
(melihat simbol kerajaan
Majapahit dan berbicara
dalam hati)
Puji Syukur Ya Allah, yang telah memberiku berkah berupa tanah yang demikian suburnya.

POV:
Simbol Kerajaan

MOHAMMAD BIN UMAR
(melihat puncak gunung
dan berbicara dalam hati)
Terima kasih kepada Yang mulia Prabu Brawijaya atas tanah di kaki Gunung Wilis ini… Akan kuberi nama daerah ini Banjarsari!


DISSOLVE TO:
Suasana Gunung Wilis dan suasana Desa Banjarsari



Screenplay dan storyboard merupakan panduan bagi sutradara untuk membuat film. Pada akhirnya sebuah screenplay, storyboard dan sutradara yang baik akan menghasilkan karya yang bagus, tentu saja didukung oleh komponen-komponen lain dalam film, seperti artis, setting, crew dan lain sebagainya.


2. THE STORYBOARD
Setelah membuat screenplay, hal terpenting lainnya adalah Storyboard. Script merupakan kata-katanya(cerita) dan storyboard merupakan rancangan visualnya.

Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan memudahkan untuk dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan/scene, angel-angel kamera, untuk menjelaskan ke semua orang.

Dalam sebuah studio profesional, setelah screenplay atau script jadi, maka diadakan rapat bersama orang-orang kunci dalam produksi animasi, seperti penulis cerita, sutradara, dan animator senior (koordinator animator). Storyboard ditempelkan pada dinding kemudian dipresentasikan dengan jelas bagaimana cerita film harus dibuat. Biasanya dalam hal ini terjadi perdebatan yang seru antara anggota rapat untuk membahas mana yang akan dikerjakan atau bagus dan mana yang harus dihilangkan.

Sebegitu pentingnya, perencanaan storyboard dan kepastiannya harus benar-benar dipertimbangkan dalam industri animasi. Segala sesuatu harus pasti dan jelas, baru memasuki tahap berikutnya. Dalam film live sesuatu yang tidak bagus atau perubahan cerita dapat di take ulang melalui kamera, namun dalam animasi akan membuat biaya dan waktu yang membengkak ketika terjadi perubahan dalam storyboard yang telah disetujui.

Format storyboard bisa bermacam-macam. Sebuah format yang sistematis dan dapat disingkronkan dengan Dope Sheet, misalnya seperti dibawah ini:





Format dengan tiga kolom, dengan bagian-bagian kolom yaitu satu kolom untuk Note dan Direction, satu kolom untuk gambar dan satu kolom untuk dialogue.

Tetapi ada juga pendekatan storyboard menggunakan format dengan gambar yang sederhana tiap key frame, seperti berikut:



Pada film Petualangan Abdan misalnya diambil beberapa contoh:


3. STORYBOARD ANIMATIC
Storyboard animatic atau Storyreel, digunakan untuk mengetahui pewaktuan secara realtime. Alat yang digunakan berupa camera video, atau camera digital atau scanner untuk proses digitalisasi. Storyreel berisi gambar dan audio serta keterangan yang lebih detail dan lebih banyak dibanding storyboard sebelumnya. Storyreel sebagai prototipe sebelum cerita yang asli dibuat, agar memastikan bahwa cerita sudah sesuai dan waktu sudah tepat. Proses animatic bisa menggunakan komputer dengan software editing seperti adobe premiere atau adobe after effect.

sumber: the complete animation course karya Chris Patmore, Penerbit: Thames & Hudson
4. STANDARD CHARACTER MODEL SHEET
Sebelum proses menggambar karakter setiap frame, maka diperlukan panduan karakter yang standar yang dinamakan Standard Character Model Sheet.
Desain karakter minimal tampak muka dan tampak belakang. Ukuran badan ditentukan sesuai ukuran kepala.


5. LAYOUT
Layout digunakan untuk menggambarkan hasil jadi dari visual film. Dengan layout akan memudahkan seorang animator dan background artist membuat animasi. Layout dibuat dengan gambar dan warna real dari sebuah cuplikan adegan film.



6. SOUND RECORDED
Sebelum digambar, dilakukan perekaman suara awal untuk menentukan pewaktuan yang nantinya akan dimasukkan dalam dope sheet sebagai panduan animator membuat frame dan lypsink. Proses dubing berdasarkan arahan sutradara dan panduan storyboard serta storyboard animatic.

microphone komputer sound editing

7. DOPE SHEET
Dope sheet digunakan sebagai panduan bagi animator tentang penempatan animasi sesuai dengan pewaktuan dan lipsynk dari dialogue dan sound, juga panduan pandangan kamera. Dengan panduan dope sheet ini akan diketahui jumlah gambar yang harus diselesaikan oleh animator tiap cut-nya, sehingga akan menghemat waktu untuk proses penyusunan animasi dan editing waktu.

Format standard untuk dope sheet setidak-tidaknya mencakup beberapa item diantaranya; kolom untuk action, dialogue, cel level, dan camera instruction.

Secara umum dope sheet dibagi dalam 8 baris per group yaitu 24 frame per second; 16 frame per foot untuk 35mm film atau 40 frame per foot untuk 16mm film.

Action
Disini animator dapat mendeskripsikan catatan dan membuat sketsa thumbnail.

Dialogue
Phonetic Sounds dimasukkan untuk disesuaikan dengan pergerakan mulut (lypsink). Disini juga bisa dimasukkan kolom untuk ilustrasi musik jika harus disingkronisasikan dengan pergerakan animasi.

Cel Layers
Berisi tentang angka yang disusun secara descending dari 6 ke 1, yang menunjukkan urutan layer dalam animasi. 6 merupakan layer teratas sampai 1 merupakan layer background. Kadang-kadang layer 1 diganti namanya menjadi BG, sehingga layer yang digunakan 5 sampai 1.

Camera Instructions
Disini diberikan keterangan tentang beberapa order untuk pengarahan kamera seperti fades, dissolves, zooms dan lain sebagainya. Lain-lainnya dibuat keterangan tentang title (judul), sequence number, scene number, dan page number pada bagian atas dari dope sheet.

Dope Sheet
Graticules
Graticules atau field guide merupakan standar grid untuk menginstruksikan pergerakan kamera sesuai dengan jenis layar film.
Standar untuk film rasio 4:3 maka standar ukuran untuk grid adalah lebar 30.48 cm dan 22.22 cm untuk tinggi atau 38.1 cm untuk lebar dan 28.69 cm untuk tinggi pada kertas ukuran standar letter. (8.5 inch x 11 inch).

Jika menggunakan perbandingan rasio untuk film 16:9 maka ukuran grid menggunakan lebar 38.1 cm dan tinggi 20.57 cm.

Gratikcules area dibagi menjadi garis horisontal dan vertikal melalui titik tengah. Dan setiap ¼ perpotongannya dibagi menjadi 10, 12 atau 15 angka-angka dimulai dari 0 pada titik tengah secara diagonal.
Koordinat disesuaikan dengan petunjuk kompas (N=north, S=south, W=west, E=east).

Sistem grid inilah yang dugunakan sebagai dasar instruksi kamera apakah harus di zoom, track atau pan sesuai dengan petunjuk sutradara.
Intruksi ditulis pada kolom bagian kanan pada instruksi kamera tentang koordinat, ukuran filed, dan waktu. Contohnya: 10 field (10FC), 12ft track/pan menuju 5 field (5S, 1E 10 FC).

Hal diatas biasanya digunakan untuk film-film standar internasional yang dikerjakan di beberapa negara, untuk film-film lokal atau sederhana biasanya langsung dengan instruksi seperti MCU = Middle Close Up, CU=Close Up dan seterusnya.



Graticules
PRODUKSI
1. BACKGROUND
Background merupakan lokasi dan setting dimana animasi itu berada. Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan.
Background yang baik harus memperhatikan detail termasuk perspektif dan lighting disesuaikan dengan situasi pada adegan film tertama untuk film layar lebar.

Pembuatan background bisa menggunakan cara analog dengan kertas dan cat air atau langsung dengan komputer secara digital menggunakan software grafis seperti Adobe Photoshop. Seperti film Petualangan Abdan menggunakan digital painting untuk pembuatan background dan setting.



2. DRAWING
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam drawing animation antara lain tentang Character Model Sheet (sperti yang telah dijelaskan diatas) dan Behaviour (tentang atribut-atribut fisik seperti pakaian, aksesories, sepatu dan sebagainya), Ekspresi yang berhubungan dengan emosi karakter, pergerakan seperti lari, beraksi dan sebagainya. Pada seri film Petualangan Abdan beberapa gambar karakter ditunjukkan sebagai berikut,
Character Model Sheet dan behaviours:

abdan

jono


miskan

nenek Rohayah

Ekspresi emosi Abdan dapat digambarkan sebagai berikut:

diam gembira



takut marah sedih

Key Animator
Seorang Key Animator bertugas membuat gambar-gambar kunci (utama) dari sebuah gerakan/animasi.

Dibawah ini contoh key animasi untuk Film Petualangan Abdan:


key 1 key 2


key 3 key 4


key 5

Nampak diatas bahwa key dibuat ketika ada perubahan gerakan baru. Untuk melengkapi gerakan yang ada maka tugas In Betweener yang melakukannya.

In Betweener
In Betweener bertugas meneruskan frame-frame yang telah dibuat oleh seorang key animator. Dibutuhkan keahlian gambar sekaligus kecepatan dalam menggambar. Untuk In Between profesional dalam sehari seorang In Betweener mampu menyelesaikan 3 cut. 1 cut rata-rata 2 sampai 7 detik, maka rata-rata gambar yang harus diselesaikan key dan in between dalam 1 hari jika menggunakan 25 frame per second adalah 25 x 2 = 50 sampai 25 x 7 = 175 gambar.
Namun dalam Film Petualangan Abdan menggunakan standar 1 detik = 12 sampai 15 frame. Jadi ada 2 kali penggulangan gambar ketika ditransfer dalam sistem PAL dengan 25 frame per second. Dibawah ini urutan sequence dari adegan Abdan lari.



Keterangan:
Bagian gambar yang berwarna agak gelap merupakan key animasi.

3. LINE TEST
Line test atau pencil test digunakan untuk memeriksa apakah pergerakan animasi sudah sesuai dengan gerakan seharusnya. Biasanya menggunakan scaner dengan resolusi rendah atau menggunakan camera rostrum agar proses digitalisasi lebih cepat sebelum discan dan ditracing untuk selnjutnya diwarnai.
Pemeriksaan line test ini dapat menggunakan beberapa sofware seperti Animo, PencilTest, atau Procreate Painter’s Animation.


sumber: the complete animation course karya Chris Patmore, Penerbit: Thames & Hudson

4. SCAN DAN TRACING
Setelah selesai dengan line test dan semua gambar sudah dinyatakan fix dan siap untuk tahap selanjutnya, maka semua gambar discan. Secara umum dapat menggunakan spesifikasi sebagai berikut:
mode scan : grayscale
line : art setting
resolution : 288 dpi

namun beberapa cara dapat dilakukan dengan full color jika menggunakan pendekatan menggunakan software CoreRetas yang bisa langsung mendeteksi gambar dan membedakan antara shadow dan line. Biasanya warna line shadow dengan warna merah.

Yang paling penting lagi adalah penamaan file dalam komputer perlu dibuat struktur yang jelas misalnya: sqA-sc2-sh1-L2-001 maksudnya sequence A, scene 2, sheet 1, layer 2, picture 1 dari 100 gambar yang ada.




Agar posisi gambar tidak berubah ketika dipindahkan ke format digital, maka pada scanner dibuatkan penopang kertas bentuk acme untuk memasukkan kertas-ketas hasil drawing.

Tracing file digunakan ketika kita mewarnai gambar menggunakan Macromedia Flash atau software pengolah vektor lainnya. Namun jika kita mewarnai dengan menggunakan photoshop maka gambar yang sudah discan tidak perlu di tracing.

Untuk saat ini pembuatan film Petualangan Abdan menggunakan scan mode tracing, disebabkan proses coloring menggunakan Macromedia Flash. Sebelum discan dan ditracing ada proses sebleumnya yaitu di-inking (atau diberikan outline setelah pembuatan gambar dengan menggunakan pensil selesai deikerjakan).

5. COLORING AND TIMING
Proses coloring atau pewarnaan dilakukan secara digital menggunakan software computer, Adobe Photoshop atau menggunakan Macromedia Flash jika berbasis vektor.
Color atau warna karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis pewarnaan, yaitu: warna dasar, shadow dan highlight.

Dibawah ini contoh pewarnaan pada Film Jatayu:



pewarnaan pada Film Petualangan Abdan lebih sederhana hanya menggunakan warna dasar dan shadow.



Sesuai dengan panduan Storyboard Animatic dan Dope Sheet, Coloring artis harus menyesuaikan urutan file dengan standar penamaan file sperti yang telah dibahas diatas.

Untuk film Petualangan Abdan, coloring mengatur animasi dalam frame-frame di macromedia flash dan mengatur pewaktuan untuk kemudian diekspor menjadi gambar bitmap atau tiff untuk diedit menggunakan Adobe Premiere atau Adobe After Effect.

PASCA PRODUKSI

1. EDITING AUDIO
Editing Audio merupakan kelanjutan dari proses dubing. Selain itu, sound editor membuat sound FX dan background musik. Biasanya editing audio berjalan bersama Video Editing untuk menciptakan suasana dan singkronisasi antara visual dengan audio.

Software-software yang digunakan dalam pembuatan Film Petualangan Abdan untuk mengolah audio diantaranya Cakewalk Audio Pro 9 dan SoundForge. Untuk membuat ilustrasi musik menggunakan perangkat keyboard KORG PA80, mixer MACKIE 16 track, microphone yang digunakan adalah RODE.

Seorang audio engineer harus memastikan level volume dan balancing dari semua dubing, musik ilustrasi dan sound effect.

2. EDITING VIDEO
Tahap selanjutnya dalam pembuatan film animasi yaitu Editing. Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film, mensingkronkan antara suara dengan visual, memberikan special effect dan ekspor dalam media yang ditentukan.

Pengeditan untuk membuat special effect, pada film Petualangan Abdan menggunakan software Adobe After Effect. Pengeksporan ke media menggunakan AVID Express for Windows untuk dikemas dalam DVD dan pita kaset Betacam SP atau DV Cam.

Panduan seorang editor adalah Dope Sheet.

3. MASTERING & DISTRIBUTING
Setelah semua proses dilalui maka proses selanjutnya yaitu membuat master film. Untuk pembuatan film layar lebar maka harus dibuat master dengan pita seluloid 9mm. Namun untuk distribusi untuk media seperti televisi dapat digunakan kaset Betacam SP atau format DV Cam. Jika untuk aplikasi home video dapat menggunakan DVD atau Video CD.

Untuk memasarkan film dapat dilakukan dengan membuat showreel atau trailer film. Pembuatan poster dan memberikan informasi di berbagai media.

Demikian beberapa hal tentang pembuatan animasi kartun terutama basis animasi sel dengan pendekatan digital.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Chris Patmore, 2003, the complete animation course the principles, practise and techniques of successful animation, Thames & Hudson, London
[2] Tatsu Maki, 2002, How to Draw & Create Manga The Perfect 2002, Edition, Nexx Media, Inc, Jakarta.
[3] Scott McLoud, 2002, Understanding Comics: The Invisible Art, HapperCollins Publisher, New York.
[4] Harrold Whitaker & John Halas, 2002, Timing for Animation, Elsevier Pte, Singapore.
[5] Dan Ablan, 2003, [Digital] Cinematography & Directing, New Riders Publishing, Indiana.
[6] Suyanto, M, 2005, Menulis Scenario Kelas Film Box Office, Presentation File: [Skenario.ppt], 279 KB
[7] http://www.tokoanimasi.com
[8] http://en.wikipedia.org/wiki/Film, Film
[9] http://en.wikipedia.org/wiki/Film Crew, Film Crew
[10] http://en.wikipedia.org/wiki/Screenplay, Screenplay
[11] http://en.wikipedia.org/wiki/Screenwriting, Screenwriting
[12] http://en.wikipedia.org/wiki/Storyboard, Storyboard
Sejarah Internet



Cikal bakal Internet sesungguhnya diawali dari Uni Soviet, ketika pada tahun 1957 mereka meluncurkan sebuah satelit bernama Sputnik. Peluncuran Sputnik ini dirasakan sebagai “ancaman” oleh musuh besar mereka, yaitu Amerika Serikat. Presiden Dwight D. Eisenhower menyatakan perlunya membangun sebuah teknologi yang membuat AS tetap sebagai negara superior. Kemudian dibentuklah sebuah badan yang disebut Advanced Research Projects Agency (ARPA). ARPA bernaung di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Department of Defense (DoD).

Pada tahun 1969, DoD memberi tugas kepada ARPA untuk membangun sebuah mata rantai komunikasi antara DoD dengan militer yang tidak dapat disabot oleh musuh mereka. Jaringan komunikasi yang diciptakan ini disebut ARPAnet. Pada awalnya, ARPAnet hanya menghubungkan empat buah situs saja, yaitu :
Stanford Research Institute (SRI)
University of California at Santa Barbara (UCSB)
University of California at Los Angeles (UCLA)
University of Utah

Pada tahun 1970, penelitian yang dilakukan di Stanford University menghasilkan sebuah protokol yang disebut TCP/IP. Protokol TCP/IP inilah yang berkembang terus hingga sekarang dan menjadi protokol standar dalam Internet.
A. Sejarah Internet Indonesia
Dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
B. Awal Internet Indonesia
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal tahun 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amateur Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian didorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian diadopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000, AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktivitasnya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987 yang merupakan awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir di kalangan pelaku radio amatir Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990, komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan radio amatir di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan radio amatir. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik radio amatir kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan radio amatir ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) merupakan motor dibalik operasional Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC [1].
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.
Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amateur Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.
C. Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
D. Fasilitas Internet

Secara garis besar internet memiliki beberapa fasilitas. Fasilitas tersebut banyak digunakan oleh pengguna, guna memenuhi kepentingannya. Di antara fasililitas tersebut adalah sebagai berikut :

a. World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW) ini anda dapat mengambil, memformat, dan menampilkan informasi (termasuk teks, audio, grafik, dan video) dengan menggunakan hypertext links).
b. Electronic Mail (E-Mail)

Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat/berita dengan orang lain, tanpa mengenal batas, waktu, ruang bahkan birokrasi. E-Mail merupakan salah satu contoh wahana pengakses informasi superhighway. E-Mail merupakan wahana yang paling tua dan paling populer sebagai pengakses informasi. E-Mail memungkinkan seorang individu mengirimkan pesannya langsung ke individu lain dalam waktu yang cepat. Tetapi, tidak tertutup kemungkinan E-mail digunakan untuk berkomunikasi pada orang banyak, misalnya dengan mengirimkan pesan pada sebuah kelompok alamat dan kelompok alamat ini mengirimkannya pada nomor-nomor E-Mail lain yang termasuk dalam mailing listnya.
c. Mailing List

Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan e-mail. Mailing list ini umumnya digunakan untuk bertukar informasi, pendapat, dan lain sebagainya dalam jarak jauh.
Mailing list adalah sistem yang mengirim pesan-pesan untuk kelompok orang, bisa berupa berita, artikel, catatan, dan sebagainya. Seiring dengan terbentuknya berbagai kelompok, maka terdapat ribuan mailing list di seluruh dunia. Setiap mailing list memiliki seorang individu yang menjadi penanggung jawab. Bila seseorang ingin berlangganan sebuah mailing list, dia cukup menulis surat pada alamat mailing list tersebut. Kemudian "moderator" mailing list tersebut akan memutuskan apakah permohonannya akan diterima atau tidak. Bagi mailing list yang tidak memiliki "moderator", kondisinya akan lebih terbuka. Anggota mailing list tersebut mengirim dan menerima pesan dari semua individu.
d. Bulletin Board System

Lebih populer dengan sebutan BBS. BBS adalah tempat menyimpan pesan atau file yang sesuai dengan topik yang sudah ditentukan. Terdapat ribuan BBS di seluruh dunia.
Setiap BBS memiliki seorang "administrator". Untuk memanfaatkan BBS, seorang individu bisa menghubunginya melalui Telnet dan memilih dari sistem menu.
e. Telnet

Fasilitas ini digunakan untuk masuk ke sistem komputer tertentu dan bekerja pada sistem komputer yang lain.
f. Chatting

Fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain dalam internet. Pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau ngobrol di internet.
g. Newsgroup

Fasilitas ini digunakan untuk berkonferensi jarak jauh, sehingga anda dapat menyampaikan pendapat dan tanggapan dalam internet.
h. File Transfer Protokol

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara elektronik atau transfer file dari satu komputer ke komputer lain di internet. Beberapa di internet telahtersedia file atau dokumen yang siap untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis (free).
i. Gopher

Fasilitas ini digunakan untuk menempatkan informasi yang disimpan pada internet server dengan menggunakan hirarki menu dan anda dapat mengambil informasi tersebut.


JENIS KONEKSI INTERNET



A. GPRS

General Packet Radio Service adalah sistem koneksi Internet yang menggunakan perangkat GSM. Dengan GPRS, panggilan voice dapat dilakukan secara bersamaan dengan transmisi data. Nama lain dari GPRS adalah GSM-IP (GSM Internet Protocol), karena menghubungkan pengguna dengan ISP.

B. Wave LAN

Teknologi untuk koneksi Internet ini cukup populer di kalangan warung Internet dan perkantoran. Wave LAN cocok digunakan untuk lokasi yang belum atau sulit terpasang instalasi kabel telepon, pada jaringan sementara, dan kondisi khusus lainnya. Teknologi yang ada pada Wave LAN merupakan teknologi transmisi data menggunakan media radio yang dikenal sebagai Code Division Multiple Access (CDMA).

C. Dial Up

Sistem koneksi Internet paling populer ini, digunakan oleh mayoritas pengguna Internet di Indonesia. Sistem ini dikenal simpel dan mudah digunakan. Kelemahan yang paling mencolok dari sistem koneksi ini adalah biayanya. Untuk biaya koneksi Internet, harus dihitung biaya dial up ke ISP dan pulsa lokal ke jaringan telepon.

D. Broadband

Secara sederhana,broadband bisa diartikan pita atau 'jalan yang lebar untuk koneksi internet, sehingga memberikan akses yang jauh lebih cepat dibandingkan koneksi dial-up. Awalnya berupa ISDN (Integrated Services Digital Network) yang memiliki dua varian, yakni BRA (2B+D) dan PRA (30B+D), dilanjutkan dengan layanan broadband menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Varian XDSL ini menjadi pilihan pertama untuk penetrasi broadband, jauh melampui penetrasi coaxial cable modern yang sudah terlebih dahulu diperkenalkan. (YDI: kompilasi PC Media).





Domain dan Hosting


A. Pengertian Domain dan Hosting
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Domain terdiri dari 2 jenis, yang pertama Domain Redirect yang disebut juga URL Redirect, meneruskan (forward) dari satu alamat domain ke alamat domain lain. Contoh: pengunjung mengetik di browser dengan alamat http://www.domain-A.com. Domain Redirect meneruskan ke www.domain-B.com dengan tampilan di alamat browser http://www.domain-B.com. Yang kedua Domain cloaking atau URL Frame adalah fitur domain yang digunakan untuk menyembunyikan alamat/domain asli pada tampilan di browser. Pada umumnya digunakan untuk membuat nama domain anda kelihatan lebih professional atau sekedar mudah diingat. Sebagai contoh, misalnya alamat URL website anda sekarang adalah 'www.geocities.com/~website-anda/', dengan domain cloaking, nama URL anda yang panjang itu
Hosting adalah jasa layanan internet yang menyediakan server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP atau DNS
Windows Server Domain atau sering disebut sebagai Windows NT Domain adalah sebuah kelompok logis yang terdiri atas komputer-komputer yang menjalankan sistem operasi Windows yang menggunakan basis data akun pengguna terpusat di satu titik pusat. Basis data terpusat ini (pada Windows 2000 dan versi Windows Server yang lebih baru disebut sebagai Active Directory) mengandung akun-akun pengguna dan informasi keamanan untuk setiap sumber daya yang terdapat di dalam domain tersebut. Setiap orang yang menggunakan komputer dalam sebuah domain akan memperoleh akun unik miliknya sendiri. Akun pengguna ini pun dapat ditetapkan untuk mengakses sumber daya yang terdapat di dalam domain yang bersangkutan.
Dalam sebuah domain, sebuah komputer harus dikonfigurasikan sebagai "Domain Controller" (DC) yang menyimpan basis data akun pengguna serta direktorinya tersebut. Sebuah domain controller merupakan sebuah server yang mengatur semua aspek yang berkaitan dengan keamanan dari sebuah akun pengguna dan interksinya dengan domain tersebut, sehingga menjadikan administrasi keamanan dapat dilakukan secara terpusat. Model domain Windows Server seringnya lebih cocok digunakan pada organisasi menengah ke atas.
Selain model domain Windows Server, Windows juga menawarkan model Workgroup, yang secara kontras berbeda dengan model domain. Komputer-komputer yang tergabung dalam model workgroup dianggap sebagai komputer yang berdiri sendiri (stand-alone), mengingat tidak ada keanggotaan secara formal atau proses autentikasi yang dilakukan oleh workgroup tersebut. Sebuah workgroup tidak memiliki server dan klien, sehingga dengan demikian, workgroup juga menjadi implementasi dari paradigma model jaringan peer-to-peer dalam Windows, sementara model domain menjadi implementasi dari paradigma jaringan klien/server. Mengatur workgroup lebih rumit dilakukan, khususnya jika dilakukan pada banyak klien. Selain itu, banyak fitur yang ditawarkan oleh Windows Server domain yang tidak dimiliki oleh modus workgroup, seperti halnya fitur single-sign-on, fungsi disaster recovery, dan banyak fitur keamanan lainnya. Sehingga, dapat dikatakan, bahwa workgroup lebih cocok digunakan untuk jaringan kecil saja.
Sebuah Windows Server domain tidaklah merujuk kepada sebuah lokasi saja atau jenis jaringan dengan konfigurasi tertentu. Komputer-komputer yang tergabung dalam sebuah domain yang sama dapat dianggap seolah-olah ia terjaring dalam lokasi fisik yang sama, meskipun sebenarnya ia terletak jauh. Selama komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi, posisi dan lokasi fisik antara komputer tidak akan berpengaruh dalam Windows Server domain.
Keunggulan penggunaan Windows Server domain adalah:
• Administrasi secara terpusat: manajemen domain secara keseluruhan dapat dilakukan hanya dengan mengakses satu buah basis data saja.
• Proses logon yang sederhana dan cukup sekali saja: akses terhadap sumber daya di dalam sebuah domain dapat diberikan hanya dengan menggunakan sebuah proses logon saja.
• Skalabilitas: jaringan yang besar pun dapat dibuat dengan Windows Server domain.
Komputer-komputer yang terdapat di dalam domain Active Directory dapat dibagi-bagi ke dalam kelompok logis, yang disebut dengan Organizational Unit (OU) untuk lebih mempermudah manajemen. Pada sistem Windows Server domain yang asli (yang dibawa oleh Windows NT 3.1/3.5/3.51/4.0), mesin-mesin hanya dapat dilihat dari perangkat lunak administrasi ke dalam dua keadaan saja: 1)komputer yang terdeteksi di dalam sebuah jaringan dan 2)komputer yang tergabung ke dalam sebuah domain. Active Directory lebih mempermudah bagi Administrator untuk melakukan manajemen domain dan mengubah konfigurasi serta kebijakan jaringan kepada semua mesin yang terkoneksi ke dalam sebuah domain. Komputer dapat berhubungan dengan sebuah domain secara mudah dengan menggunakan LAN atau WAN dengan menggunakan koneksi Virtual Private Networking (VPN).
B. Hubungan Domain dan Hosting
Domain dikenal orang awam dengan .com. Padahal .com itu hanyalah sebuah entiti dari sekian banyak entiti domain dunia seperti .net, .edu, .co, .tv, .info dan lain lain.
Nama domain yang dimiliki si pemilik domain akan diterjemahkan oleh DNS (Domain Name Server) yang akan mempointing ke alamat hosting pemilik. Sehingga setiap permintaan yang datang dari nama domain pemilik akan diarahkan ke alamat hosting pemilik untuk dilayani. Seperti misalnya jika pemilik memasukkan nama domain pemilik ke URL bar Internet Explorer, proses yang terjadi adalah DNS akan mengarahkan permintaan pemilik ke alamat hosting kamu, mengambil data yang diperlukan dan menampilkannya di Internet Explorer. Biasanya penyedia jasa hosting juga melayani permintaan domain, tapi dagang domain belum tentu jual hosting.
Tipe2 penyedia layanan hosting dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan :
a. Secara teknis:
• Shared, maksudnya penyedia layanan hosting memiliki hak atas 1 buah mesin/server yang kemudian digunakan untuk melayani banyak user.( bisa puluhan)
• Semi dedicated/vps, pengertiannya seperti sistem Shared hanya saja, 1 mesin/server etrsebut dibagi dengan sedikit user (4-8 orang).
• Dedicated, artinya penyedia layanan hosting mengkhususkan 1 mesin/server milik satu orang user.
b. Secara fungsi:
• Reseller, artinya penyedia layanan hosting tersebut membeli layanan hosting dari penyedia layanan utama dan menjualnya kembali ke user.
• Mail server, menyediakan hosting data email.
• Filesharing, menyediakan jasa menyimpan file-file dalam berbagai format.
C. Jenis Domain dan Penggunaannya
Secara umum, domain name terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Generic Domains (gTLDs) : Merupakan domain name yang berakhiran dengan .Com .Net .Org .Edu .Mil atau .Gov Jenis domain ini sering juga disebut top level domain dan domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun, dapat mendaftar.
• .com : merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan "commercial".
• .edu : merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia pendidikan (education)
• .gov : merupakan domain untuk pemerintah (government)
• .mil : merupakan domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)
• .org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (organization).
2. Country-Specific Domains (ccTLDs) : yaitu domain yang berakhiran dengan dua huruf ektensi, dan sering juga disebut second level domain, seperti .id (Indonesia), .au (Australia), .jp (Jepang) dan lain-lain. Domain ini dioperasikan dan didaftarkan dimasing negara. Di Indonesia, domain-domain ini berakhiran, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini ditambah dengan war.net.id, sch.id, dan web.id. Pengguna domain ini dikenakan biaya sebesar Rp. 150.000,- ditambah pajak 10 %, kecuali untuk go.id, dan sch.id tanpa dikenakan biaya.

• .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
• .ac.id : Untuk lembaga pendidikan
• .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintah Republik Indonesia
• .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
• .or.id : Untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk dalam kategori "ac.id", "co.id", "go.id", "mil.id", "net.id" dan lain-lain.
• .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
• .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU
• .web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang melakukan kegiatannya di World Wide Web.
Sebuah domain dapat mengandung beberapa jenis komputer yang menjalankan peranan-peranan (role) yang berbeda-beda, yakni sebagai berikut:
1. Domain controller: Komputer-komputer jenis ini akan memelihara basis data informasi direktori untuk domain yang bersangkutan. Dalam domain berbasis Windows NT, basis data ini disebut sebagai Security Accounts Manager (SAM) database, sementara dalam Windows 2000, Windows Server 2003 serta Windows Longhorn Server, basis data ini disimpan di dalam layanan direktori Active Directory.
Setiap domain controller dapat secara periodik bertukar informasi direktori dengan menggunakan proses directory replication (replikasi direktori), sehingga informasi yang dimiliki oleh setiap domain controller selalu terbarui (jika informasi yang disimpan di dalam domain controller telah kadaluwarsa, para pengguna mungkin mendapatkan masalah dalam rangka melakukan proses logon ke domain controller tersebut atau mencari sumber daya yang terdapat di dalam domain tersebut).
Domain controller memiliki hak untuk melakukan autentikasi terhadap komputer lainnya. Domain controller yang bertindak sebagai pengatur pusat domain disebut dengan Primary Domain Controller (PDC), sementara yang bertindak sebagai salinan dari PDC disebut dengan Backup Domain Controller (BDC).

2. Member server: Merupakan komputer server yang digunakan untuk melayani pengguna, seperti halnya menjalankan layanan berbagi berkas (file-sharing) semacam Common Internet File System (CIFS) atau menjalankan banyak aplikasi server, seperti Microsoft SQL Server atau Internet Information Services (IIS).
Member server tidak memiliki hak untuk melakukan autentikasi terhadap komputer lainnya, seperti yang dilakukan oleh domain controller.

3. Workstation atau komputer klien:Komputer-komputer jenis ini akan berpartisipasi dalam kebijakan keamanan yang diterapkan oleh domain controller terhadap domain yang bersangkutan. Komputer-komputer ini dapat digunakan sebagai desktop biasa oleh pengguna.
Sistem-sistem operasi Windows yang mendukung kerja sebagai workstation adalah Windows NT Workstation, Windows XP Professional, serta Windows 2000 Professional. Sistem-sistem seperti Windows Millennium Edition, Windows 95, Windows 98, serta Windows for Workgroups sebenarnya dapat tergabung ke dalam sebuah domain Windows NT, tapi tidak dianggap sebagai anggota penuh dari sebuah domain, mengingat komputer-komputer tersebut tidak terdaftar ke dalam basis data direktori domain tersebut.
Sebuah domain Windows NT hanya membutuhkan satu buah PDC saja, tapi boleh memiliki beberapa BDC. Dengan membuat sebuah PDC, maka domain pun telah dapat dibuat. Member server yang menjalankan sistem operasi Windows NT Server atau Windows NT Workstation dapat langsung berpartisipasi ke dalam domain. Beberapa sistem operasi lainnya seperti Windows 9x juga dapat berpartisipasi tapi tidak akan dianggap sebagai anggota. Keluarga sistem operasi UNIX juga dapat tergabung dengan domain Windows NT dengan menggunakan Samba.



Jenis Pemrograman Web


A. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu set aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.
Bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator. Sintaks dari bahasa pemrograman lebih mudah dipahami oleh manusia daripada sintaks perintah dasar. Namun tentu saja komputer hanya dapat melaksanakan perintah dasar itu. Maka di sinilah peran penting kompilator sebagai perantara antara bahasa pemrograman dengan perintah dasar.
Kegiatan membuat program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman disebut pemrograman komputer. Contoh bahasa pemrogaman adalah bahasa FORTRAN, COBOL, BASIC, JAVA, dan C++.

B. Jenis Pemrograman Web

a. PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahas pemrograman kearah pemrograman berorientasi objek.
Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain
• Bahasa pemrograman php adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
• Web Server yang mendukung php dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.
• Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
• Dalam sisi pemahamanan, php adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
• PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
b. ASP
ASP diperkenalkan ke dunia pertama kali oleh Microsoft pada tanggal 16 Juli 1996, dan diberi nama kode Denali. Beta version dirilis pada bulan November 1996, dan akhirnya ASP Version 1.0 secara resmi dipasarkan ke publik pada tanggal 12 Desember 1996. Microsoft terus mengembangkan ASP.
Kita dapat menggunakan program notepad untuk menuliskan kode-kodenya dan nanti akan dieksekusi oleh browser, namun saat ini ada banyak program untuk editor web seperti dreamweaver yang sangat disukai penulis karena perfomanya. Agar supaya ASP dapat dijalankan dikomputer local maka dibutuhkan suatu webserver localhost seperti IIS (internet information server) atau PWS (Personal web server) yang ada pada cd Windowsnya.
Seperti telah disinggung diawal bahwa pemrograman ASP akan kita ‘sisipkan’ pada kode HTML biasa. ASP merupakan penerjemah VBScript dan Jscript pada web server, sampai saat ini terdapat teknologi terayar Microsoft yaitu ASP.NET yang terintegrasi dalam Microsoft.Net.
Bila VBScript kita gunakan untuk dieksekusi pada server, kita menamakannya ASP dan jika dieksekusi pada klien (browser) maka kita namakan VBScript.
c. Cold Fusion
ColdFusion adalah sebuah web application server yang digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi e-business yang membutuhkan tingkat skalabilitas tinggi dengan melakukan integrasi antara teknologi browser, server, basis data dan component object lain. Berikut adalah diagram sederhana bagaimana ColdFusion bekerja:

ColdFusion menyediakan fasilitas visual programming, basis data dan alat bantu untuk melakukan pelacakan kesalahan dalam sebuah lingkungan pengembangan terintegrasi yang disebut ColdFusion Studio.
Fitur-fitur penting yang disediakan oleh ColdFusion adalah kemampuannya melakukan integrasi dengan teknologi maupun aplikasi lain seperti basis data, e-mail, directory, XML dan enterprise system. ColdFusion mendukung pula pengimplementasian pada lingkungan multi-server clusters dengan load balancing dan fail over yang sangat dibutuhkan pada aplikasi web dengan beban kerja tinggi. ColdFusion menyediakan kemudahan dalam melakukan koneksi dengan basis data melalui teknologi ODBC, OLE DB, dan native drivers untuk Oracle dan Sybase. Sedangkan untuk pengembangan lainnya, ColdFusion menyediakan fasilitas untuk berinteraksi dengan object-object lain seperti Java Servlet, COM dan Corba.
Berdasarkan hasil analisa pasar, ColdFusion adalah web application server dengan tingkat penjualan paling tinggi (ASH2000).
Terdapat beberapa alasan utama mengapa ColdFusion dapat menjadi pilihan utama para pengembang aplikasi web yang akhirnya membuat tingkat penjualan ColdFusion begitu tinggi, yaitu:
1. Sederhana
Bagi para pengembang aplikasi web, ColdFusion akan sangat mudah untuk dipelajari. Sintaks bahasa pemrograman yang digunakan ColdFusion atau ColdFusion Markup Language (CFML) bersifat tag-based, atau dengan kata lain memliki sifat yang sama dengan HTML. Selain itu bahasa pemrogramannya mudah untuk dimengerti, tanpa harus mempelajari sintaks atau kata kunci dan tanda pengenal lain yang biasanya dibutuhkan pada bahasa pemrograman lain.
Hal ini pula yang akhirnya menjadikan Allaire sebagai pencipta ColdFusion diterima oleh kalangan industri lain, terutama yang mengeluarkan produk untuk pengembangan web. Sebagai contoh, Adobe dan Macromedia sebagai perusahaan pengembang aplikasi editor HTML WYSIWIG yang paling banyak digunakan saat ini mengintegrasikan kemampuan scripting CFML pada produk-produk yang mereka ciptakan.

2. Kekuatan
ColdFusion menggabungkan dua nilai penting dalam pemrograman web yaitu simplicity (kemudahan) dan powerful (kekuatan). Lebih dari tujuh puluh (70) tag CFML dan lebih dari dua ratus (200) fungsi-fungsi yang disediakan oleh ColdFusion akan sangat membantu pengembang dalam proses pengembangan aplikasi web (ALL1999).
Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan sekaligus kekuatan pada ColdFusion:
1. Konstruksi program yang jelas, seperti flow control dan decision making.
2. Akses basis data dengan mudah, termasuk akses stored procedure dan transactions melalui ODBC, OLE DB maupun native drivers yang disediakan.
3. Kemudahan untuk melakukan komunikasi antar protokol seperti LDAP, POP3, SMTP, FTP dan HTTP,
4. Integrasi yang baik dan mudah dengan teknologi lain seperti COM, CORBA dan EJB.
5. Kemampuan untuk mengembangkan tag-tag khusus yang dapat diprogram menggunakan bahasa lain seperti C++, Java dan tentu saja CFML sendiri.
6. Application framework yang baik termasuk untuk faktor keamanaan.

3. Komunitas
Salah satu alasan utama penggunaan ColdFusion adalah adanya dukungan dari komunitas pengembang lain. Allaire menyediakan fasilitas “developer forum” dan "ColdFusion user group” yang juga dapat berfungsi sebagai komunitas open source untuk membantu pengembang lain yang membutuhkan bantuan.

d. Perl

Perl merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang banyak digunakan. Perl memiliki fitur-fitur yang mendukung pemrograman web, seperti pustaka koneksi basis data, pustaka koneksi low-level socket, dan kemampuan pemroses teks yang sangat baik.
ColdFusion menyediakan seluruh fasilitas yang diberikan oleh Perl, meskipun untuk beberapa fitur low-level socket, ColdFusion menyediakannya dengan memberikan fasilitas untuk berkomunikasi dengan obyek-obyek lain.
Kelemahan utama yang ada pada Perl adalah Perl tidak didesain dengan baik untuk penciptaan halaman-halaman web (ASH2000). Perl harus melakukan perubahan pada kode sumber HTML yang telah dibuat, yang akhirnya menyebabkan aplikasi web yang dikembangkan dengan Perl menjadi kurang scalable. Selain itu Perl menggunakan CGI sebagai metode utama untuk berkomunikasi dengan web server yang banyak menghabiskan resources dan memakan waktu lebih lama untuk melakukan proses (BAL1996).
Sementara itu ColdFusion seperti telah disebutkan diatas, dapat langsung disisipkan pada halaman web yang telah ada. ColdFusion melakukan komunikasi dengan web server melalui berbagai metoda, yaitu: ISAPI, NSAPI, WSAPI, Apache Module dan CGI yang membuat performansi ColdFusion lebih baik.
e. HTML
Hypertext Markup Language (HTML) merupakan salah satu teknologi inti untuk World Wide Web (WWW). Dokumen-dokumen ditulis dalam format HTML untuk bisa ditampilkan di atas Web browser. Aplikasi web juga mengembalikan response ke Web browser dalam format HTML. Dalam aplikasi Java, Servlet atau JSP mempunyai kemampuan untuk menulis HTML ini.
HTML menyediakan tag-tag yang menunjukkan bagaimana informasi ditampilkan oleh Web browser. Di antaranya bagaimana font colour, bagaimana meletakkan image, dan bagaimana membuat table.
HTML juga menyediakan tag untuk hyperlink. Hyperlink adalah sebuah label yang bisa di-click oleh user, lalu Web browser akan membuka URL yang dideklarasikan dalam hyperlink tsb. Tag yang digunakan adalah ...
Untuk aplikasi Web, HTML menyediakan tag untuk membuat form, di mana user bisa melakukan data entry. Form ini selanjutnya bisa di-submit ke web application server untuk diproses. Data yang di-entry user dikirimkan sebagai parameter. Servlet atau JSP bisa membaca parameter ini.
Untuk membuat form, tag yang digunakan adalah
...
. HTML form mempunyai attribute bernama action, dan method. Action menyatakan Servlet atau JSP yang akan di-invoke saat form di-submit. Sedangkan method menyatakan HTTP tranfer method yang akan digunakan. Method yang digunakan bisa POST atau GET.
Komponen-komponen input, yang digunakan user untuk melakukan data entry, ditulis di antara
dan
. Terdapat beberapa komponen input yang bisa ditulis, di antaranya text, password, radobutton, checkbox, select serta button.
f. Macromedia Flash

Macromedia Flash MX merupakan sebuah program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game,pembuatan navigasi pada situs web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya.

Movie-movie Flash MX memiliki ukuran file yang kecil dan dapat ditampilkan dengan ukuran layar yang dapat disesuaikan dengan keingginan. Aplikasi Flash MX merupakan sebuah standar aplikasi industri perancangan animasi web dengan peningkatan pengaturan dan perluasan kemampuan integrasi yang lebih baik. Banyak fiture-fiture baru dalam Flash MX yang dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan isi media yang kaya dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi tersebut secara maksimal. Fiture-fiture baru ini membantu kita lebih memusatkan perhatian pada desain yang dibuat secara cepat, bukannya memusatkan pada cara kerja dan penggunaan aplikasi tersebut. Flash MX juga dapat digunakan untuk mengembangkan secara cepat aplikasi-aplikasi web yang kaya dengan pembuatan script tingkat lanjut. Di dalam aplikasinya juga tersedia sebuah alat untuk men-debug script. Dengan menggunakan Code hint untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan dan pengembangan isi ActionScript secara otomatis.

Makin banyak orang yang tertarik dengan aplikasi Macromedia Flash MX sehingga menimbulkan suatu pertanyaan tentang keamanan pada Macromedia Flash. Dimana aplikasi Macromedia Flash mempunyai tingkat keamanan yang didesain dengan menggunakan aplikasi dasar HTML.

g. Adobe Flash

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.
Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.
h. Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor web profesional yang digunakan untuk mendesain dan mengelola situs Web atau halaman Web. Dreamweaver paling sering digunakan oleh Web desainer atau Web programmer dalam mengembangkan suatu situs Web. Hal ini disebabkan area kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang makin powerful dan menunjang peningkatan produktifitas dan efektifitas untuk mendesain atau membangun situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap.

i. Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Macromedia meluncurkan versi terakhir Macromedia Dreamweaver yaitu versi 8.





Pengetian Broadband, ADSL, Wireless, Dial-up, ISP


A. Broadband

Secara sederhana,broadband bisa diartikan pita atau 'jalan yang lebar untuk koneksi internet, sehingga memberikan akses yang jauh lebih cepat dibandingkan koneksi dial-up. Awalnya berupa ISDN (Integrated Services Digital Network) yang memiliki dua varian, yakni BRA (2B+D) dan PRA (30B+D), dilanjutkan dengan layanan broadband menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Varian XDSL ini menjadi pilihan pertama untuk penetrasi broadband, jauh melampui penetrasi coaxial cable modern yang sudah terlebih dahulu diperkenalkan. (YDI: kompilasi PC Media)

Jalur lebar atau pita lebar (bahasa Inggris: broadband) merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.

Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang tumbuh dengan cepat dalam banyak bidang di awal 2000-an; satu penelitian menemukan bahwa penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikat tumbuh dari 6% pada Juni 2000 ke nyaris 30% pada 2003. [1]
Beberapa implementasi modern dari jalur lebar telah mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada pada awal internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan performa bervariasi di berbagai negara.

Negara dengan penetrasi penggunaan jalurlebar tertinggi di dunia adalah Korea Selatan, di mana 23,17% (data Desember 2003) penduduknya memanfaatkan koneksi jenis ini.

B. ADSL
Asymmetric Digital Subscriber Line disingkat ADSL adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.
Karakter yang membedakan ADSL dari xDSL adalah aliran kapasitas data dari satu arah lebih besar daripada arah yang lain atau disebut juga asimetris. Para penyelenggara biasanya memasarkan ADSL sebagai bentuk layanan untuk orang-orang yang berhubungan dengan Internet relatif lebih pasif, yang menginginkan download dari Internet tetapi tidak begitu memerlukan untuk menjalankan server yang tentu saja sangat memerlukan lebar pita yang besar dari segala arah.
Ada dua macam alasan, yaitu teknis dan pemasaran, mengapa ADSL di banyak tempat paling banyak ditawarkan ke pengguna rumahan. Dari sisi teknis, sepertinya ada banyak crosstalk dari sirkuit yang berada di ujung lain letak Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) (di mana biasanya banyak local loop berdekatan menjadi satu) melebihi yang diinginkan pelanggan. Tentunya, sinyal upload terlemah berada pada bagian terbising pada local loop. Itulah yang meyebabkan mengapa dari sisi teknis laju transimisi tampak lebih tinggi dibandingkan dengan laju modem milik pelanggan.
Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju downstream dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada jarak 1,5 km (5000 ft) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote terminal. Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.
C. Wireless ( Jaringan Tanpa Kabel )
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Jenis – jenis wireless :
a. WAP (Wireless Application Protocol)
Merupakan standar protokol untuk aplikasi wireless (seperti yang digunakan handphone). WAP merupakan hasil kerjasama antara industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard). WAP berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless, seperti kebutuhan kompresi data, long latency dan keterbatasan bandwith, serta keterbatasan perangkat wireless. Disain dari informasi yang dikirimkan melalui WAP biasanya menggunakan format WML (Wireless Markup Language). WML ini mirip HTML, hanya lebih spesifik untuk perangkat wireless yang memiliki keterbatasan seperti di atas.
b. WBMP (Wireless Bitmap)
Format grafik yang terdapat dalam WAP. WBMP merupakan format yang mirip dengan format BMP. Gambar dengan standar format WBMP terbagi dalam dua bagian, yaitu :q Bagian header, tempat untuk informasi karakteristik dari gambar, seperti tinggi, lebar dan type gambar. q Bagian isi yang disebut Type dependent, merupakan bagian dari informasi gambar.
Standar format WBMP ini dibuat dengan susunan yang dapat diperluas kegunaannya. Bagian isi atau Type dapat berubah menjadi format-format bare yang dapat diakses. Walaupun WBMP akan memperlambat transfer data karena ukurannya yang tidak kecil, tetapi menggunakan gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak pada layar berukuran kecil seperti pada handhone.
c. Wireless LAN (Wireless Local Area Network)
Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi Wireless LAN hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel (Wire LAN atau Local Area Network). Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data yang tentunya mengurangi kebutuhan atau ketergantungan hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna mempunyai mobilitas atau fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan komputer yang menggunakan kabel.

D. Dial Up

Sistem koneksi Internet paling populer ini, digunakan oleh mayoritas pengguna Internet di Indonesia. Sistem ini dikenal simpel dan mudah digunakan. Kelemahan yang paling mencolok dari sistem koneksi ini adalah biayanya. Untuk biaya koneksi Internet, harus dihitung biaya dial up ke ISP dan pulsa lokal ke jaringan telepon.

Dial-up connection atau dial-up saja adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada akses Internet dengan menggunakan jalur telepon tetap atau telepon bergerak. Pertama-tama, komputer melalui modem melakukan pemanggilan telepon (dial-up) ke Penyelenggara Jasa Internet. Setelah terhubung maka komputer dapat segera mengakses Internet dan kemudian mengakhiri koneksi dengan memutuskan hubungan telepon.
Untuk Dial-up Connection ini yang kita butuhkan adalah:
• Perangkat keras (hardware):
o Komputer
o Modem
o Saluran Telepon
• Perangkat Lunak (software): pada umumnya disediakan oleh ISP dimana kita berlangganan.
• Username (login) dan Password: disediakan oleh ISP dimana kita berlangganan, login tidak dapat diganti sedangkan password dapat kita ganti sendiri secara berkala untuk menjaga keamanan.
Yang kita perlu kita lakukan adalah:
• Berlangganan ke salah satu ISP terdekat
• Memasang modem ke komputer kita
• Meng-install software Internet yang disediakan oleh ISP
• Menghubungkan diri (dial-up) ke ISP
Setelah komputer kita terhubung ke ISP maka saat itu pula komputer kita sudah terhubung ke Internet dan kita dapat memulai penjelajahan kita di Internet. Hubungan kita ke Internet hanya terjalin selama kita mempertahankan koneksi komputer kita ke ISP melalui modem. Begitu kita memutuskan hubungan modem ke ISP maka saat itu pula kompuer kita terputus dari Internet dan kembali berfungsi sebagai komputer yang biasanya kita gunakan.
Hubungan yang kita lakukan ke ISP adalah hubungan lokal (menggunakan pulsa telepon lokal) namun kita sudah bisa menjelajahi Internet dan mengunjungi tempat-tempat lain di seluruh dunia. Tentunya ‘kunjungan’ kita ke tempat-tempat lain tersebut bersifat maya (tidak nyata) karena kita hanya dapat melihat-lihat informasi yang terkandung di komputer-komputer lain di seluruh dunia yang terhubung ke Internet. Karena sifatnya yang maya inilah maka Internet dikenal sebagai cyberspace (dunia maya).
Dial-up Connection ini pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan untuk mengakses Internet dari rumah. Komputer yang digunakan untuk dial-up pada umunya adalah sebuah komputer tunggal (bukan jaringan komputer)
Contoh menghubungkan lewat ISP “TelkomNet Instan”

Dalam menghubungkan diri ke Internet, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh komputer, yaitu :
• Dialing (memanggil nomor, misal 080989999)
• Verifying Username (memverifikasikan nama pengguna dan sandi)
• Handshaking ("berjabat tangan", artinya menyeragamkan parameter koneksi)
• Connecting (menghubungkan diri ke Internet).

E. ISP

Internet Service Provider merupakan penyedia jasa layanan Internet, seperti Indosatnet, Wasantara, Meganet dll.

Link PUSAT HACKING SE-DUNIA

Hacker Indonesia

Hajar Virus Tanpa Antivirus

Hajar Virus Tanpa Antivirus


1. Cara-cara Alternatif untuk Menjalankan Program

Umumnya kita mengklik ikon program yang ada di start menu atau di desktop untuk menjalankan program tertentu. Tetapi program-program utilitas tidak semuanya tersedia di start menu atau di desktop. Program-program ini (misalnya REGEDIT.EXE, CMD.EXE) biasanya dijalankan melalui menu Start > Run. Apa yang dapat kita lakukan seandainya menu Run tidak ada di start menu? Berikut beberapa alternatif menjalankan program tertentu dengan cara yang ‘tidak biasa’:

a. Memanfaatkan Windows Explorer

Jalankan program Windows Explorer, cari file program yang ingin dijalankan di folder C:\Windows, atau di C:\Windows\System, atau di C:\Windows\System32. Kemudian klik dua kali pada file program tersebut.

b. Memanfaatkan Command Prompt (CMD.EXE)

= Klik Start > Programs > Accessories > Command Prompt, atau jalankan CMD.EXE dengan cara pertama di atas.

= Ketikkan nama program yang ingin dijalankan, kemudian tekan enter.

C:\Documents and Settings\mr. orche!>REGEDIT

c. Menggunakan Batch File

= Jalankan Notepad melalui start menu atau melalui Windows Explorer.
= Ketik nama program yang ingin dijalankan, misalnya “REGEDIT” (tanpa tanda petik).
= Simpan file tersebut menggunakan ekstensi .bat, misalnya “TES.BAT”.
= Jalankan file .bat tersebut melalui Windows Explorer (klik dua kali).

d. Menggunakan Task Manager (TASKMGR.EXE) (Windows XP)

= Tekan Ctrl + Alt + Del.
= Klik tombol [New Task…] pada tab Applications.
= Ketikkan nama program, lalu tekan enter.

e. Memanfaatkan Browser File pada ACDSee

= Jalankan ACDSee dari Start Menu.
= Cari file program yang ingin dijalankan di jendela browser file.
= Klik dua kali pada file program tersebut.

2. Cara-cara Alternatif Operasi Registry

Jika REGEDIT tidak dapat dijalankan, operasi registry masih dapat dilakukan dengan beberapa alternatif berikut:

Alternatif 1: Menggunakan perintah REG

1. Jalankan Command Prompt (CMD.EXE).

2. Untuk melihat daftar key dan value, gunakan perintah REG QUERY lokasikey.
Contoh:
REG QUERY HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
REG DELETE HCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer

3. Ketikkan REG DELETE namakey /V namavalue untuk menghapus value tertentu.

Contoh:
REG DELETE HKLM\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoRun
REG DELETE HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoFolderOptions

Catatan:

= Nama root harus disingkat, HKCR untuk HKEY_CLASSES_ROOT, HKLM untuk HKEY_LOCAL_MACHINE, HKCU untuk HKEY_CURRENT_USER, HKU untuk HKEY_USERS, dan seterusnya.

= Untuk nama key yang mengandung spasi, nama key diapit dengan tanda petik ganda.

= Untuk mengetahui tatacara operasi selengkapnya menggunakan perintah REG, ketikkan “REG /?” tanpa tanda petik.

Alternatif 2: Menggunakan file .REG
1. Jalankan Notepad dan ketikkan seperti contoh berikut:

Format baru (WinXP):
Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoFolderOptions”=dword:00000000

Format lama (Win9X/NT):
REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]
“NoFolderOptions”=dword:00000000

2. Simpan file tersebut dengan ekstensi .REG, kemudian klik dua kali pada file .reg yang telah disimpan.

Penjelasan:

= Baris pertama, “Windows Registry Editor Version 5.00” atau “REGEDIT4”, adalah aturan baku untuk menandai file registry.

= Baris kedua, “[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer]” menunjukkan lokasi key registry, di mana daftar value beserta nilai data yang disebutkan di bawahnya akan disimpan.

= Baris ketiga, “NoFolderOptions”=dword:00000000, menyebutkan nama value beserta data yang diinginkan untuk value tersebut. Pada contoh ini berarti mengubah/memberi data bernilai 0 pada value bernama “NoFolderOptions”.

= File regedit yang diketik dengan format WinXP (format baru) maupun format lama (Win9X/NT), keduanya dapat digunakan untuk Windows XP, tetapi format lama hanya dapat digunakan untuk Windows 9X/NT.

Alternatif 3: Menggunakan StartUp Disk (hanya berlaku untuk Win9X)
Cara ini adalah cara yang paling susah, dan mungkin merupakan satu-satunya cara efektif memulihkan registry ketika sistem sudah terlanjur lumpuh sama sekali.

1. Boot menggunakan StartUp Disk
a. Masukkan StartUp Disk Win95/98 ke floppy drive.
b. Restart (pastikan konfigurasi setting boot sequence di BIOS menunjuk ke disket).

2. Masuk ke direktori (folder) C:\Windows
A:\>C:
C:\>CD WINDOWS

3. Lakukan ekspor data dari registry ke file .reg khusus untuk key yang diinginkan
Format perintah:
REGEDIT /E namakey namafilereg

Contoh:
REGEDIT /E HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer TES.REG

Jika nama key mengandung spasi, gunakan tanda petik:
REGEDIT /E “HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer” TES.REG
3. Memunculkan Kembali Menu Folder Options pada Windows Explorer

Beberapa virus perlu menyembunyikan file-file tertentu agar user (pemakai komputer) tidak menyadari adanya virus dan agar virus tersebut lebih susah dihapus, dengan membuat file tersebut menjadi hidden. File hidden tersebut masih dapat dilihat oleh user jika setting Folder Options pada pilihan ‘Show hidden files and folders’ diaktifkan. Kadang-kadang menu inipun dihilangkan oleh virus untuk menjamin file-file virus tetap tak terlihat. Untuk menyembunyikan menu Folder Options, cara paling mudah dan paling umum diterapkan oleh virus adalah dengan mengubah setting registry, dengan menyisipkan value “NoFolderOptions” yang bernilai 1. Untuk memunculkan kembali menu Folder Options, value ini harus dihapus, atau diubah nilainya menjadi “0”.

= Untuk mengubah setting Folder Options, klik menu Tools > Folder Options pada Windows Explorer.

= Value NoFolderOptions pada registry berada salah satu atau kedua lokasi berikut:

HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer

HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer

Value tersebut dapat dihapus dengan menggunakan program REGEDIT, atau dengan mengetikkan perintah berikut pada Command Prompt:

REG DELETE HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoFolderOptions

REG DELETE HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /V NoFolderOptions
4. Memunculkan Menu Run

Hapus value “NoRun” atau ubah nilainya menjadi 0 dengan menggunakan operasi registry (lihat contoh operasi registry untuk memunculkan menu Folder Options di atas). Value “NoRun” berada pada key:

HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
5. Memunculkan Menu Find

Hapus value “NoFind” atau ubah nilainya menjadi 0 dengan menggunakan operasi registry (lihat contoh operasi registry untuk memunculkan menu Folder Options di atas). Value “NoFind” berada pada key:

HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer
6. Mengaktifkan REGEDIT

Kadang-kadang REGEDIT tidak dapat dijalankan karena di-disable melalui setting registry oleh virus. Untuk memulihkan kembali, hapus value “DisableRegistryTools” atau ubah nilainya menjadi 0 dengan menggunakan Command Prompt (hanya untuk WinXP), atau dengan membuat file .REG (hanya untuk Win9X).
7. Memunculkan File Hidden dengan Mengubah Atributnya Melalui Command Prompt

File hidden (tersembunyi) dapat dimunculkan tanpa memainkan Folder Options, tetapi dengan menonaktifkan atribut hidden pada file tersebut. Atribut file hidden hanya dapat diubah di Windows Explorer jika setting Folder Options memungkinkan file hidden ditampilkan. Alternatifnya adalah dengan mengubah atribut file tersebut melalui Command Prompt. Untuk melihat daftar file hidden melalui Command Prompt, gunakan perintah “DIR /AH”. Selanjutnya gunakan perintah ATTRIB diikuti parameter atribut yang akan diubah. Contoh berikut dapat digunakan untuk menonaktifkan atribut hidden, read only, dan system sekaligus, pada semua file di direktori aktif:

ATTRIB –r –h –s *.*
8. Mencari File Melalui Command Prompt

a. Melihat daftar file/folder yang berada di folder aktif:

DIR *.*

b. Melihat daftar file/folder yang berada di folder aktif, termasuk file/folder hidden:

DIR *.* /A “A” adalah singkatan dari “ALL”

c. Melihat daftar file (tidak termasuk folder) yang berada di folder aktif:

DIR *.* /A-D “D” adalah singkatan dari “DIRECTORY”, “-“ berarti pengecualian

d. Melihat daftar folder (tidak termasuk file) yang berada di folder aktif:

DIR *.* /AD “D” adalah singkatan dari “DIRECTORY”

e. Melihat daftar file/folder hidden:

DIR *.* /AH “H” adalah singkatan dari “HIDDEN”

f. Melihat daftar file/folder urut berdasarkan nama:

DIR *.* /ON untuk file dan folder, “O” berarti “ORDER BY”, “N” berarti “NAME”
DIR *.* /AD /ON untuk folder saja
DIR *.* /A-D /ON untuk file saja
DIR *.* /A-DH /ON untuk file hidden saja
DIR *.* /ADH /ON untuk folder hidden saja

g. Melihat daftar file/folder urut berdasarkan tipe (ekstensi)

Caranya mirip dengan pengurutan berdasarkan nama, hanya saja “/ON” diganti dengan “/OE”.

h. Melihat daftar file urut berdasarkan ukuran

Caranya mirip dengan pengurutan berdasarkan nama, hanya saja “/ON” diganti dengan “/OS”.
Untuk informasi rinci tentang aturan pemakaian perintah DIR, ketikkan “DIR /?” lalu tekan enter.
9. Mematikan Proses yang Dicurigai

Yang dimaksud proses adalah program yang berjalan di latar belakang (background program), tidak memiliki form karena tidak dibuat untuk berinteraksi dengan user. Berbeda dengan program aplikasi yang memang terlihat karena harus berinteraksi dengan user. Virus biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga ketika virus tersebut berjalan tidak terlihat sama sekali, ia hanya berupa proses. File virus yang sedang berjalan biasanya tidak dapat dihapus karena prosesnya sedang berjalan. Biasanya file virus tersebut baru dapat dihapus setelah prosesnya dihentikan. Daftar program aplikasi dan proses yang sedang berjalan dapat dilihat menggunakan Windows Task Manager (TASKMGR.EXE) cukup dengan menekan tombol Ctrl + Alt + Del. Setelah jendela Windows Task Manager muncul, kita dapat memilih “Applications” untuk melihat daftar program aplikasi; atau “Processes” untuk melihat daftar proses. Pilihan lainnya adalah “Performance”, “Networking”, dan “Users”.
Untuk menghentikan program aplikasi yang sedang berjalan, pilih nama aplikasi dari daftar, kemudian klik tombol “End Task”. Untuk menghentikan proses yang sedang berjalan, pilih nama proses kemudian klik tombol “End Process”. Jika Windows Task Manager tidak dapat dijalankan, kita masih dapat melihat dan menghentikan proses yang sedang berjalan dari Command Prompt dengan memanggil program “TASKLIST.EXE” untuk melihat daftar proses, kemudian memanggil program “TASKKILL.EXE” untuk menghentikan proses.

Contoh:
TASKLIST
TASKKILL /F /IM Notepad.exe /IM MSPAINT.EXE
TASKKILL /F /PID 1230 /PID 1253 /T

Keterangan:
Parameter “/F” yang berarti “FORCE” akan menyebabkan proses dihentikan secara paksa.
Parameter “/IM” berarti “IMAGE (NAME)”. Maksudnya proses yang akan dihentikan adalah proses dengan nama yang disebutkan setelah parameter “/IM”.
Parameter “/T” berarti “TREE” dan menyebabkan semua proses cabang juga dihentikan.




BAGIAN 2: CELAH-CELAH PEMICU AKTIFNYA VIRUS

Program virus yang dikopi ke komputer yang bersih dari virus tidak mengakibatkan komputer tersebut tertular. Virus tersebut menjadi aktif dan mulai bekerja ketika program tersebut dijalankan oleh user, misalnya ketika diklik dua kali melalui Windows Explorer. Jadi infeksi virus pertama kali ke komputer diakibatkan oleh user sendiri. Sekali saja diberi kesempatan, virus dapat secara leluasa membuat jadwal aktif sesuai yang diinginkan pembuatnya. Dengan melihat celah-celah yang dapat menjadi pemicu aktifnya virus, kita akan lebih mudah menemukan sarang persembunyian virus kemudian meringkusnya.
1. Registry

Registry menyediakan fasilitas yang memungkinkan program aktif sendiri sebelum start menu muncul. Fasilitas ini sebenarnya disediakan untuk program-program aplikasi, namun banyak dimanfaatkan oleh virus. Setting registry dapat dilihat dan dimanipulasi menggunakan program REGEDIT bawaan Windows (Run, REGEDIT). Struktur di dalamnya terdiri atas lima root (HKEY_CLASSES_ROOT, HKEY_CURRENT_USER, HKEY_LOCAL_MACHINE, HKEY_USERS, dan HKEY_CURRENT_CONFIG), masing-masing root memiliki banyak cabang yang disebut key. Setiap key dapat memuat beberapa key dan/atau value. Dalam struktur manajemen file, root dapat diidentikkan dengan drive, key identik dengan folder, dan value identik dengan file. Seperti halnya folder, key tidak dapat memuat data, ia hanya dapat memuat key lain dan value. Data registry yang dapat mempengaruhi perilaku sistem secara keseluruhan dimuat dalam value. Untuk mengetahui struktur registry secara lebih jelas, jalankan REGEDIT. Hati-hati menjalankan REGEDIT, karena salah prosedur dapat mengakibatkan sistem lumpuh total!!!

a. Key “Run”

Key “Run” dibuat untuk menampung daftar program yang akan dijalankan sistem sesaat sebelum start menu aktif. Di registry, key ini dapat ditemukan di beberapa tempat yaitu di:
= Key “HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion”
= Key “HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion”
= Beberapa key di dalam key “HKEY_USERS”

Jika satu atau beberapa user didaftarkan dalam User Account (Control Panel > User Account), maka pada root HKEY_USERS akan terdapat beberapa key yang menampung setting untuk masing-masing user. Sebagian dari key ini juga berisi key “Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion” dan di dalamnya mungkin juga memuat key “Run”.

b. Value “Shell” dan “Userinit” di dalam Key “Winlogon”

Value “Shell” dan value “Userinit” di dalam key “Winlogon” dapat memberikan efek yang sama efektifnya—bagi virus—dengan value yang disimpan di dalam key “Run”. Umumnya data untuk kedua value tersebut adalah:

Shell = “Explorer.exe”
Userinit = “C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,”

Key “Winlogon” berada di:
= Key “HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion”
= Key “HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion”
= Beberapa key di dalam key “HKEY_USERS”

Selain value dan key yang disebutkan di atas, sangat dimungkinkan masih banyak key/value yang dapat dimanfaatkan oleh virus, meskipun mungkin tidak efektif, dan selama ini penulis belum pernah menemukan.
Jika ditemukan value yang mencurigakan, lakukan analisis yang memadai sebelum memutuskan untuk menghapusnya. Jangan asal hapus!!!

2. Start Menu dan Desktop

a. Start > Programs > StartUp

Folder “StartUp” di start menu disediakan untuk menampung program-program yang akan dijalankan secara otomatis oleh Windows ketika proses booting selesai. Virus dapat memanfaatkan folder ini untuk memicu aktifnya virus tersebut dengan membuat shortcut di dalamnya, atau dengan membuat duplikat virus di dalamnya. Virus Brontok versi awal memanfaatkan folder ini dengan membuat file bernama “EMPTY.PIF” bergambar program DOS.

b. Link/Shortcut

File-file link atau shortcut (file berekstensi “.LNK” dan “.PIF”) yang berada di start menu atau di desktop berfungsi sebagai “jalan pintas” ke file program untuk memudahkan user menjalankan program tersebut. File semacam ini, karena bukan benar-benar program, umumnya berukuran kecil, tidak lebih dari 4KB. File ini dapat dimanipulasi virus sehingga tidak menunjuk ke program yang seharusnya, tetapi dibelokkan ke program virus. Untuk mengetahui shortcut tersebut dibelokkan atau tidak, klik kanan pada file shortcut tersebut, klik “Properties”, kemudian lihat keterangan pada kotak “Target”.

File shortcut juga bisa saja dihapus oleh virus kemudian diganti dengan program virus yang ikonnya dibuat sama dengan file shortcut yang asli. Kasus semacam ini jarang, tetapi pernah terjadi. Jika hal ini terjadi, umumnya ukuran file ‘shortcut’ tersebut lebih dari 4KB. Tetapi ukuran file “shortcut” yang besar tidak menjadi jaminan bahwa file tersebut telah dimanipulasi menjadi program virus. Untuk memastikannya harus dilihat isinya menggunakan program HEX Editor. Sayangnya hanya orang-orang tertentu—terutama yang pernah mempelajari pemrograman atau teknik elektronika digital —yang bisa memahami program HEX Editor. File shortcut umumnya memiliki gambar panah, kecuali jika file tersebut dilihat di start menu. Jika kita melihat isi folder start menu menggunakan Windows Explorer, semua file shortcut asli (bukan folder) akan memiliki gambar panah. Jika tidak ada gambar panahnya, kemungkinan (bukan jaminan) file shortcut tersebut sudah bukan shortcut beneran.

3. Task Scheduler

Lihat Control Panel > Scheduled Tasks untuk melihat daftar jadwal periodik yang sudah dijadwalkan di sistem. Virus kadang-kadang membuat jadwal di sini untuk menjalankan program virus dari lokasi tertentu. Hapus scheduled task yang merugikan saja.

4. AUTOEXEC.BAT

Setiap booting, komputer akan memeriksa file C:\AUTOEXEC.BAT dan menjalankan perintah-perintah di dalamnya, jika ada. Tentu saja peluang ini menguntungkan program aplikasi maupun program virus. Periksa isinya, dan hapus perintah yang merugikan atau yang menunjuk ke file virus. Jika tidak yakin dengan akibatnya, file AUTOEXEC.BAT dapat dikopi dulu, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dapat dikembalikan seperti semula dengan menimpa file AUTOEXEC.BAT dengan kopian yang telah dibuat. Untuk menonaktifkan satu atau beberapa perintah di dalam file AUTOEXEC.BAT dapat ditambahkan kata “REM” (tanpa tanda petik).

5. Ambil Alih Program

Virus bisa juga mengambil alih program dengan cara sebagai berikut:

a. Mengubah nama program aplikasi yang sering digunakan user. Misalnya WINWORD.EXE (Microsoft Word) diubah menjadi WINWORD1.EXE.

b. Membuat duplikat virus dengan nama program yang sering digunakan user. Dalam contoh ini, virus membuat duplikat dengan nama WINWORD.EXE.

c. Ketika user bermaksud menjalankan program aplikasi (Microsoft Word), user sebenarnya menjalankan program virus, kemudian program virus tersebut memanggil program aplikasi yang asli yang telah diubah namanya (WINWORD1.EXE).

Strategi ini diterapkan oleh virus d2/Decoil daun, dengan mengambil alih program Winamp. Untuk memeriksanya, cek program-program yang shortcutnya tersedia di start menu atau di desktop. Program virus umumnya kecil, yaitu antara 30KB sampai 300KB, sedangkan program aplikasi biasanya berukuran relatif besar (WINWORD.EXE berukuran lebih dari 8.000KB, EXCEL.EXE berukuran lebih dari 6.000KB). Tanggal pembuatan program juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu program masih asli atau tidak, meskipun sebenarnya suatu file dapat diubah tanggalnya dengan mudah.

6. Kemungkinan Celah-celah Lain
a. ???
BAGIAN 3: LANGKAH-LANGKAH MENGATASI VIRUS

Bagian ini tidak membahas langkah-langkah praktis untuk menangani virus-virus yang biasa dijumpai, karena sebenarnya setiap virus memiliki cara kerja, strategi penyerangan, tingkat serangan dan teknik removal (cara mengatasi) sendiri-sendiri. Dengan penyajian seperti berikut ini diharapkan dapat dipahami konsep-konsep bagaimana mengatasi virus, sehingga dapat diterapkan untuk bermacam-macam virus yang pokok strateginya sama. Dilihat dari cara kerja virusnya, sebenarnya masih banyak jenis virus yang tidak mempan dengan cara-cara yang dijelaskan di sini, karena memang cara kerjanya sama sekali berbeda. Apa yang dibahas di sini adalah cara-cara umum untuk mengatasi jenis virus yang mudah dibuat dan selama ini banyak beredar di Indonesia, menembus hingga ke daerah pelosok yang tidak memiliki jaringan internet. Virus-virus semacam ini tidak sulit dibuat bagi programmer yang kemampuannya sedikit di atas programmer rata-rata.

Untuk jenis virus yang dijelaskan di atas, langkah-langkah umum untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
1. Hentikan proses yang mencurigakan

Sebagian besar proses dalam daftar proses adalah proses yang dijalankan sistem (Windows) atau program yang memang sengaja kita jalankan. Jika kita terlanjur membunuh proses yang merupakan bagian dari sistem, kadang-kadang komputer akan shutdown sendiri dengan pemberitahuan dan hitungan mundur sebelumnya. Kadang-kadang proses virus begitu mudah dikenali karena menggunakan nama yang ganjil (misal “sempalong” atau “eksplorasi” pada virus Brontok). Tetapi tidak jarang proses virus menggunakan nama yang sekilas tampak familiar, sehingga user menyangka proses tersebut adalah proses dari sistem operasi, tetapi sebenarnya sama sekali berbeda dengan nama-nama yang digunakan oleh sistem, misal: lExplorer (LEXPLORER, bukan iexplorer, dengan huruf “i” besar). Bahkan banyak juga yang menggunakan nama sama persis dengan nama proses yang dijalankan oleh sistem, sehingga kita tidak dapat membedakan proses virus dan proses sistem hanya berdasarkan namanya.

Nama-nama bawaan Windows sendiri yang umum di antaranya adalah “SVCHOST.EXE”, “SPOOLSV.EXE”, “SERVICES.EXE”, “WINLOGON.EXE”, “LSASS.EXE”, “CRSS.EXE”, “EXPLORER”, “System”, “System Idle Process”. Nama-nama ini biasanya selalu ada, meskipun komputer tidak sedang menjalankan program satu pun. Kadang-kadang virus juga menggunakan nama-nama ini supaya tidak di-stop oleh user. Kecuali “SVCHOST.EXE”, umumnya nama proses bawaan sistem tidak kembar. Jika misalnya ada dua proses yang namanya sama-sama “SERVICES.EXE”, mungkin salah satunya adalah proses yang dijalankan oleh virus.

Jika kita melihat daftar proses lewat Command Prompt dengan memanggil program “TASKLIST.EXE”, kita juga dapat melihat Process ID (PID) dari masing-masing proses. Pada Windows Task Manager, PID tidak ditampilkan. Jika kebetulan ada beberapa proses yang namanya sama dan sebagian dari proses tersebut adalah proses virus, maka saya akan lebih mungkin mencurigai proses yang PID nya lebih besar sebagai virus, dengan berdasarkan asumsi dan logika bahwa PID diberikan secara unik dan urut, dan proses virus tentu dijalankan setelah sebagian proses sistem dijalankan.
2. Hapus/ubah nama file yang dicurigai sebagai virus

Kita dapat menghapus file yang mencurigakan yang berada di sistem (di folder bawaan Windows) jika kita yakin tidak akan menimbulkan masalah yang lebih serius. Tetapi jika tidak yakin akan hal ini, lebih baik file tersebut cukup diubah nama atau ekstensinya saja, misal “Sempalong.exe” diubah menjadi “Sempalonk.exe” atau “Sempalong.ex_”.

Masalah yang mungkin timbul:

>> File yang mencurigakan tidak ditemukan

Virus yang dirancang dengan baik tentu saja tidak mudah ditemukan, karena mungkin menerapkan salah satu atau perpaduan dari beberapa trik berikut:
1. atribut file virus tersebut dibuat hidden

> Ubah setting Folder Options agar file hidden tetap ditampilkan.

> Jika pencarian file dilakukan menggunakan fasilitas Search, pastikan pilihan “Search system folders”, “Search hidden files and folders” dan “Search subfolders” pada menu “More advanced options” diaktifkan (dicentang).

> Jika pencarian file dilakukan dengan perintah “DIR” melalui Command Prompt, gunakan parameter “/AH” untuk menampilkan file hidden.

> Bila perlu, non-aktifkan atribut hidden pada semua file di folder tertentu dengan mengetikkan “ATTRIB –r –h –s *.*” pada Command Prompt.
2. setting Folder Options diatur agar file hidden tidak terlihat (setting default bawaan Windows memang tidak memperlihatkan file hidden)

> Ubah setting Folder Options.
3. menu Folder Options pada Windows Explorer dihilangkan

> Munculkan kembali menu Folder Options.
4. file virus menggunakan ekstensi selain “.EXE”

Perlu diketahui bahwa virus semacam ini tidak selalu berekstensi “.EXE”. Bisa jadi kita hanya mencari file “*.EXE” untuk menemukan virus tersebut, sedangkan virus tersebut menggunakan ekstensi lain yang sama efektifnya bagi virus, misalnya ekstensi “.COM” (MS DOS Application), “.PIF” (Shortcut to MSDOS Program), “.SCR” (Screen Saver), “.BAT” (MS-DOS Batch File), “.LNK (Shortcut)”.

>> File yang mencurigakan tidak dapat dihapus/di-rename

Hal ini dapat terjadi jika file tersebut adalah file program yang sedang dijalankan. Jika ini terjadi, hentikan dulu proses yang berasal dari file program tersebut. Bila perlu, gunakan TASKLIST dan TASKKILL untuk mematikan proses yang dicurigai.

>> Kita terkecoh karena menyangka file tersebut bukan virus

File virus bisa saja berwajah dokumen, ketikan teks notepad, atau bahkan folder. Ingat bahwa setiap program memiliki ikon sendiri-sendiri. Hal ini berarti pembuat program memang mempunyai kebebasan penuh dalam menentukan ikon dari program yang dibuatnya, sebebas virus Brontok memilih ikon/gambar folder.

Virus bisa saja tampil dalam berbagai nama, wajah/ikon, tipe, ukuran, maupun tanggal lahir. Keempat sifat file ini memang dapat digunakan untuk mempermudah pencarian file, tetapi juga sangat memudahkan virus menyamarkan diri. Satu-satunya pedoman yang aman adalah ekstensi file (misal “.EXE”, “.COM”, atau “.SCR”). Ekstensi file berbeda dengan tipe file (misal “Microsoft Word Document”, “Text Document”, “File Folder”). Tipe yang ditampilkan di Windows Explorer dapat dimanipulasi dengan mudah oleh virus sehingga memungkinkan beberapa ekstensi file memiliki nama tipe yang sama.
3. Lumpuhkan pemicu aktifnya virus

Periksa celah-celah yang memungkinkan aktifnya virus, kemudian hapus atau kembalikan seperti seharusnya, jika dijumpai manipulasi yang merugikan.
4. Hapus file duplikat virus

Jika virus di sistem (di drive C:) sudah bersih, cari juga di folder data dan di drive lain. Hapus semua file yang diyakini sebagai virus.
5. Pulihkan sistem

Kembalikan setting registry yang telah dimanipulasi virus untuk memperlancar aksinya, misalnya: aktifkan kembali REGEDIT, munculkan kembali menu Folder Options, konfigurasi Folder Options yang memudahkan user mengenali karakteristik file, dan sebagainya.
_________________
I’m just like a pill.. Instead of makin’ you better, I keep makin’ you ill.

uthor: Heryudi Praja

BAGIAN 4: CONTOH PENANGANAN VIRUS

Virus Brontok
Sebenarnya virus Brontok sudah berkembang dan dirilis berkali-kali. Penulis tidak ingat virus Brontok yang diujicoba ketika tulisan ini dibuat versi berapa. Yang jelas ciri-ciri dan cara kerja virus yang diujicoba ini dijelaskan berikut ini.

a. Ciri-ciri

= Memanfaatkan ekstensi EXE, COM, PIF, SCR untuk duplikasi virus
= Ukuran file 45KB (45.344 byte)
= Dibuat tanggal 16 Januari 2006, jam 09:10
= Memperlambat komputer
= Menghilangkan menu Folder Options
= Memanipulasi setting Folder Options sehingga file hidden tidak ditampilkan
= Menyembunyikan ekstensi file pada Windows Explorer
= Membuat file EMPTY.PIF (duplikat virus) di Start > Programs > StartUp
= Restart komputer jika user mencoba menjalankan program-program: REGEDIT.EXE, CMD.EXE (Command Prompt),
= Membuat jadwal periodik (Scheduled Task) bernama At1 dan At2, lihat di Control Panel > Scheduled Tasks
= Membuat duplikasi virus:

Banyak file duplikasi yang namanya diacak dengan nama-nama seperti: br6657on.exe, csrss.exe, inetinfo.exe, lsass.exe, services.exe, smss.exe, svchost.exe, winlogon.exe, 11496-NendangBro.com, Empty.pif, DXBLAK.exe, cmd-bro-nmx.exe.
• File screen saver (.SCR) di folder C:\Windows\System32 dengan nama misalnya “kecrut’s Settings.SCR”, di mana kecrut adalah nama user yang terdaftar dalam User Accounts (Control Panel > User Accounts)
• EMPTY.PIF di Start > Programs > StartUp
• Di Folder C:\Windows\ShellNew

= Dibuat menggunakan program Visual Basic 6.0
= Virus tetap bekerja di Safe Mode

b. Cara Mengatasinya

= Catat ukuran dan tanggal file virus yang sudah menular di berbagai folder. Jika tidak ketemu, klik kanan file EMPTY.PIF di Start ® Programs ® Startup, klik Properties, lihat ukuran dan tanggalnya.

= Booting ulang menggunakan StartUp Disk Windows 98 (walah… harus buat StartUp 98)

= Setelah berhasil masuk ke Command Prompt 98:
1. Masuk ke folder Windows (C:\Windows), cari file .EXE yang ukuran dan tanggalnya sama dengan file virusnya. File ini hidden, gunakan perintah “DIR *.EXE /A”.
2. Non-aktifkan atribut hidden pada file tersebut, kemudian ubah ekstensi file tersebut menjadi ekstensi lain misalnya “.DEL”. Jika file ini ternyata bukan file virus, nanti bisa dikembalikan ke nama aslinya.
(Misal nama filenya “SEMBAK~1.EXE”:)
ATTRIB –R –H –S SEMBAK~1.EXE
REN SEMBAK~1.EXE SEMBAK~1.DEL
3. Masuk ke folder C:\Documents and Settings, ubah semua folder yang namanya sama dengan nama-nama user yang terdaftar dalam User Accounts. Nama yang panjang biasanya terpotong menjadi enam karakter ditambah karakter “~” dan karakter angka, misal “Soepardjono” akan menjadi “SOEPAR~1″. Jika nama folder mengandung titik, folder tersebut akan memiliki ekstensi. Gunakan perintah “DIR /AD” untuk melihat nama-nama folder di dalamnya.
Contoh:
C:\WINDOWS>CD ..
C:\>CD DOCUME~1 atau CD “Documents and Settings”
C:\DOCUME~1>DIR /AD
(Daftar nama folder ditampilkan)
C:\DOCUME~1>REN SOEPAR~1 SUPAR
C:\DOCUME~1>REN MASYUS~1.YES MASYUS.TOK
4. Masuk ke folder C:\Windows\ShellNew, ubah ekstensi file .EXE yang tanggal dan ukurannya sama dengan tanggal dan ukuran file virus. File ini hidden, gunakan perintah “DIR *.*/A”. Sebelum dihapus, atribut hidden-nya harus dinonaktifkan dulu:
(Misal nama filenya bbm-ypmmngnc.exe)
ATTRIB –R –H –S BBM-Y~1.EXE
REN BBM-Y~1.EXE BBM-Y~1.DEL
5. Keluarkan disket startup dari floppy drive, kemudian restart.
6. Jika langkah-langkah di atas berhasil, setelah booting akan muncul pesan “Windows cannot find … ” diikuti nama salah satu virus yang ngendon di sistem.
7. Hapus At1 dan At2 di Control Panel ® Scheduled Tasks. Dua file ini adalah file penjadwal aktifnya virus.
8. Jalankan Windows Explorer. Klik menu View ® Details supaya Windows Explorer menampilkan atribut file secara detail (nama, ukuran, ekstensi, tipe).
Sampai di sini, Folder Options di Windows Explorer sudah muncul, CMD.EXE (Command Prompt) sudah dapat dijalankan, REGEDIT juga sudah dapat dijalankan.
9. Klik Tools ® Folder Options, kemudian lakukan konfigurasi berikut:
o Aktifkan “Show hidden files and folders” supaya file hidden tetap terlihat.
o Non-aktifkan “Hide extensions for known file types” supaya ekstensi setiap file ditampilkan.
o Non-aktifkan “Hide protected operating system files (Recommended)” supaya file C:\AUTOEXEC.BAT dapat dilihat.
o Klik tombol “Apply to All Folders”, supaya setting di atas diberlakukan untuk setiap folder, bukan hanya untuk folder yang sekarang dibuka.
10. Saatnya mencari sisa-sisa file virus yang masih ada di sistem Gunakan fasilitas Search, dan pada kategori pilihan More advanced options, aktifkan pilihan Search system folders, Search hidden files and folders, dan Search subfolders.
o Mulai mencari dari folder yang namanya sama dengan nama-nama user di dalam folder C:\Documents and Settings:
+ Masukkan kata kunci pencarian nama file: “*.EXE”, kemudian klik Search.
+ Tunggu hingga proses search selesai! Kemudian urutkan hasil pencarian berdasarkan ukuran (View ® Arrange Icons by ® Size), atau klik kolom “Size” pada tampilan daftar file. Dengan cara ini semua file yang sama ukurannya akan mengelompok.
+ Jika terdapat file yang tidak diragukan lagi sebagai virus, hapus saja. Perhatikan ikon, ukuran dan tanggalnya.
+ Ulangi lagi langkah pencarian dari awal, tetapi menggunakan kata kunci “*.COM”, kemudian “*.PIF”, dan “*.SCR”.
o Lakukan juga pencarian di folder C:\Windows.
11. Klik kanan file C:\AUTOEXEC.BAT, kemudian klik Edit. Hapus baris pertama yang bertulisan “PAUSE”, kemudian simpan kembali.
12. Jalankan REGEDIT, kemudian lakukan langkah-langkah berikut:
o Masuk ke key Run
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
Jika terdapat value yang datanya menunjuk ke file-file virus, hapus value tersebut. Jika tidak yakin value tersebut dibuat oleh virus, sebaiknya data tersebut diekspor dulu dengan mengklik menu File ® Export… . Jika ternyata value tersebut ternyata bukan buatan virus, nanti file hasil ekspor tinggal diklik dua kali untuk mengembalikan seperti semula.
Cari juga value serupa di key Run di lokasi-lokasi lain. Jika tidak tahu lokasi lain untuk key Run, gunakan fasilitas Find (Edit ® Find…) untuk mencari key “Run”.
Contoh value yang mesti dihapus:
# Value bernama Bron-Spizaetus, datanya kosong (tidak ada datanya).
# Value bernama Bron-Spizaetus, yang berisi data “C:\WINDOWS\ShellNew\bbm-ypmmngnc.exe”
o Masuk ke key Winlogon
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon
# Jika terdapat value Shell yang datanya “Explorer.exe” diikuti nama file virus (contoh: Explorer.exe “C:\WINDOWS\sembako-cnzjmng.exe”), ubah sehingga datanya hanya “Explorer.exe” saja.
# Virus jenis lain mungkin akan mengubah data untuk value Userinit. Biasanya value ini berisi data “C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,”.
13. Sampai di sini, jika berhasil, sistem sudah bersih dari virus. Meskipun versi lain mungkin menambahkan strategi baru. Di folder-folder selain folder sistem (mungkin juga di drive lain), kemungkinan masih ada duplikasi virus, tetapi tidak aktif. Cari semua file .EXE dan hapus semua yang diyakini sebagai virus (perhatikan ciri-cirinya!). Mungkin juga perkembangan ke depan virus ini menular dengan ekstensi .SCR, .COM, .PIF.
14. Restart ulang. Jika proses selanjutnya kembali normal berarti proses pembersihan virus berhasil.
o Folder-folder di C:\Documents and Settings yang tadinya di-rename, mungkin masih menyimpan data-data dokumen penting. Cari folder dokumen di dalamnya (biasanya setiap user dibuatkan satu folder dokumen) dan selamatkan data-data di dalamnya. Di folder ini akan muncul nama-nama folder baru untuk menyimpan setting dan data masing-masing user. Pindahkan data-data tersebut di folder user yang baru ini.
o File-file yang ekstensinya telah diubah (menjadi *.DEL) dapat dihapus jika proses pembersihan berhasil.
BAGIAN 5: PENCEGAHAN VIRUS

Memulihkan komputer yang terkena virus akan sangat merepotkan dan melelahkan. Kadang-kadang dicoba berkali-kali belum tentu berhasil. Untuk komputer yang belum terkena virus, akan jauh lebih mudah jika kita membiasakan diri dengan pola pemakaian komputer yang ‘aman’ dan sedia payung sebelum hujan.

Setiap orang punya cara sendiri untuk mencegah penularan virus. Berikut adalah cara-cara yang saya terapkan, pertimbangkan dan terapkan yang sesuai menurut anda:
1. Saya tidak menggunakan anti virus sama sekali. Anti virus rata-rata memperlambat komputer (ketahuan kalo komputer saya masih kuno…), melakukan banyak intervensi, dan kurang efektif untuk virus-virus lokal yang selama ini justru lebih besar ancamannya daripada virus-virus internasional. Update anti virus secara berkala juga tidak menjamin anti virus akan efektif.
2. Pastikan setting Windows Explorer memudahkan kita memergoki virus.
a. Selalu gunakan View ® Detail agar setiap file ditampilkan secara detail, sehingga file yang ganjil mudah terlihat, misalnya file bertipe “Application” tetapi ikonnya folder.
b. Pada menu Folder Options, aktifkan pilihan Show hidden files and folders, non-aktifkan pilihan Hide extensions for known file types, kalau perlu nonaktifkan juga pilihan Hide protected operating system files (Recommended). Kemudian klik tombol Apply to All Folders. Hal ini akan sangat membantu kita menangkap keganjilan suatu file, misalnya file berekstensi EXE atau SCR, tetapi tipenya Microsoft Word Document.
c. Biasakan menggunakan Windows Explorer untuk membuka file dengan mengklik dua kali pada file yang akan dibuka. Dengan cara ini kita akan terlatih untuk mengetahui lebih dulu ikon, ekstensi dan tipe file yang akan dibuka. Jika file yang akan dibuka ternyata virus, ia tidak akan menular selama tidak dibuka, jadi tinggal dihapus saja dan komputer tidak jadi tertular.

3. Gunakan program untuk mem-backup sistem

Gunakan program seperti GHOST.EXE untuk membackup partisi sistem (C:) ke drive lain. Jika terjadi infeksi virus, drive C: dapat dikembalikan seperti sedia kala dengan menyalin hasil backup. Hal ini akan sangat menghemat waktu. Virus apapun jenisnya, cara ini dapat mengatasi masalah tanpa masalah baru, ASALKAN virus yang menyerang tidak menghapus atau mengubah file secara membabi buta.

Untuk tip ini, diperlukan space di drive lain yang besarnya kurang lebih sama dengan ukuran drive C: yang digunakan (ruang kosong tidak dihitung), dan sebaiknya data selalu di simpan di drive selain C:. Cara ini tidak berlaku untuk komputer yang hanya memiliki satu drive harddisk.
4. Jika memungkinkan, backup data-data penting ke media yang hanya bisa dibaca, misalnya CD.
5. Umumnya virus yang menyerang dokumen hanya mencari file .DOC. Untuk file dokumen ketikan yang hanya berisi teks saja (tidak mengandung tabel atau gambar), gunakan tipe .RTF (Rich Text Format). Jika file dokumen tersebut tidak hanya berisi teks, biasanya jika disimpan dengan format RTF akan berukuran jauh lebih besar.
6. Untuk Windows 9X, data atau program penting dapat disimpan dalam folder khusus yang dapat ‘dikunci’. Cara menguncinya adalah dengan mengubah namanya melalui Command Prompt, dengan menambahkan karakter ASCII dengan kode 255 pada nama folder tersebut.

Contoh: Misal nama folder tersebut RAHASIA.
Code:
REN RAHASIA _RAHASIA untuk mengunci
REN _RAHASIA RAHASIA untuk membuka kunci
7. Karakter “_” di atas bukan underscore (garis bawah) tetapi karakter ASCII 255 yang dibuat dengan cara menekan tombol Alt, kemudian dengan kondisi tombol Alt tetap ditekan, tekan tombol numerik 2, kemudian tombol 5, dan tombol 5 lagi. Setelah dikunci dengan cara ini, folder tersebut tidak dapat dibuka, dihapus ataupun diubah namanya. File di dalamnya juga aman dari virus. Tetapi trik ini tidak dapat diterapkan pada Windows XP.
8. Waspadalah ketika memasukkan disket, CD atau flashdisk. Periksa dulu isinya sebelum mulai membuka atau mengkopi file di dalamnya. Pastikan tidak ada file mencurigakan.


Copy of : http://www.topengdigital.com/